Selalu Bersyukur dan Suka Berbagi, Kebahagiaan pun Menyertai
Allah Subhanahu wa-ta'ala (SWT) meletakkan kejayaan, kesuksesan dan kebahagiaan umat manusia dunia dan akhirat pada pengamalan agama secara sempurna, yang dibawa Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (Saw).
Bukan Jaminan Kebahagiaan
Dikawal banyak bodyguard bukan jaminan keamanan. Tetapi rendah hati, bersikap ramah, dan tidak mencari musuh, itulah kunci keamanan.
Obat dan vitamin mahal bukan jaminan kesehatan. Tetapi pola hidup sehat, jaga ucapan, jaga hati, istirahat cukup, makan dengan gizi seimbang dan olahraga yang teratur, itulah kunci hidup sehat.
Rumah mewah bukan jaminan keluarga bahagia. Tetapi saling mengasihi, menghormati, setia dan mema'afkan, itulah kunci keluarga bahagia.
Gaji tinggi bukan jaminan kepuasan hidup. Tetapi selalu bersyukur, suka berbagi, dan saling menyayangi, itulah kunci kepuasan hidup.
Kaya-raya bukan jaminan hidup terhormat. Tetapi jujur, sopan, murah hati, dan menghargai sesama, itulah kunci hidup terhormat.
Hidup berfoya-foya bukan jaminan banyak Sahabat. Tetapi setia kawan, bijaksana, mau menghargai, menerima teman apa adanya dan suka menolong, itulah kunci banyak Sahabat.
Kosmetik mahal bukan jaminan kecantikan...., Tetapi selalu ikhlas, semangat, kasih, ceria, ramah, dan senyuman, itulah kunci kecantikan.
Satpam dan tembok rumah yang kokoh bukan jaminan hidup tenang. Tetapi hati yang damai, penuh kasih dan tiada kebencian itulah kunci ketenangan dan rasa aman.
Hidup kita itu sebaiknya ibarat “BULAN dan MATAHARI” dilihat orang atau tidak ia tetap bersinar. Dihargai orang atau tidak ia tetap menerangi. Diterimakasihi atau tidak ia tetap ikhlas BERBAGI. ”
"Ternyata dengan bersyukur ada energi dahsyat yang menghadirkan ketentraman jiwa."
Bersyukurlah maka kebahagiaan akan menyapa dalam kehidupanmu
Kejarlah Akhirat maka Dunia pasti akan mengikutimu.
Allah Kuasa,Makhluk Tak Kuasa...
Orang Paling Bahagia
Ibnu Qudamah pernah ditanya: “Siapakah sebenarnya orang yang paling berbahagia itu ?”
Ia menjawab: “Orang yang bahagia sebenarnya adalah orang yang apabila nafasnya berhenti, pahalanya tetap mengalir.”
Allah tidak hanya mencatat amal perbuatan yang kita lakukan, namun Allah juga mencatat semua pengaruh dari perilaku dan perbuatan kita.
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآَثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
“Sesungguhnya Kami yang menghidupkan orang mati, Kami catat semua yang telah mereka lakukan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan semuanya kami kumpulkan dalam kitab (catatan amal) yang nyata.” (Q. S. Yaasin : 12)
Para penghuni kubur tergadai di kuburan mereka, terputus dari amalan shalih, dan menunggu hari hisab yang tidak diketahui hasilnya. Mereka berada dalam kesepian, hanya ditemani amalnya ketika di dunia. Dalam suasana demikian, ada beberapa orang yang kebaikannya terus mengalir.
Jasad mereka bersemayam dengan tenang di alam kubur, Namun balasan pahala mereka tidak berhenti.
Pahala mereka terus berdatangan, padahal mereka terdiam dalam kuburnya, menunggu datangnya kiamat. Sungguh masa pensiun yang sangat indah, yang tidak bisa terbeli dengan dunia seisinya.
Siapa yang mengajak ke jalan petunjuk, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.
Sebaliknya siapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia mendapat dosa seperti dosa orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun. (H. R. Muslim : 2674)
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu : bertakwa kepada Allah, bahagia di dunia bahagia di akhirat. selamat di dunia selamat di akhirat. Amn!!!"
Demikian tausiyah pagi Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.