Selalu Bahagia, Seorang Muslim Takkan Pernah Kecewa
Islam senantiasa mengajarkan husnuzhan. Berprasangka baik. Karena itu, seorang Muslim selalu merasa bahagia dan tak akan pernah merasa kecewa.
Sayyidina Umar Bin Khathab RA pernah ditanya seorang sahabat :
"Andai kau bisa kembali ke masa lalu, apa yang hendak ingin kau perbaiki untuk kehidupanmu?"
Beliau menjawab,
"Aku tidak mau melakukannya. Sebab aku tidak tahu apa-apa yang terbaik untuk diriku sendiri."
Itulah seorang Muslim.
Segala Urusan di Tangan Allah Ta'ala
Dia menyerahkan segala hal dalam hidupnya sesuai pilihannya Allah Ta'ala. Sebab dia tahu bahwa itu pasti yg terbaik. Kalau Allah sudah tetapkan, diterima , dialani apa yang Allah pilihkan bagi hidupnya.
Dan pilihannya Allah terkadang tidak selalu menyenangkan bagi sebagian orang. Jika pun kemudian rasanya berat dan nampak buruk untuk kita, di situ masih ada potensi pahala kesabaran dan pahala ridha yang mengantarkan pada kebaikan di akhirat asal sabar melaluinya.
Seorang Muslim tidak akan kecewa dengan apa-apa yang terjadi selama itu terjadinya di dunia, yg semuanya masih mungkin berubah, dinamis. Bahkan tak jarang terjadi "Plot Twist" .
Nabi Nuh terpisah dari istri dan anaknya. Nabi Yunus pernah dipenjara. Nabi Ayyub pernah sakit.Nabi Zakariya lama tak memiliki keturunan. Nabi Yaqub sempat buta
Tidak ada satupun dari para Nabi yang kecewa kepada Allah karena mereka semua tahu, pilihan dan takdir Allah pasti yg terbaik.Dan itu hanya bagian dari cerita dunia.
Di mata seorang Muslim, tidak ada hari yang buruk. Tidak ada hal yang mengecewakan. Ia sadar betul bahwa tugasnya ikhtiar dg iman maksimal.
Lalu tawakal atas takdir putusan Allah dan menjalaninya dengan ridho agar Allah ridha pula pada dirinya.
Mungkin memang Allah masih menghendaki kita ada di barisan yang terus berjuang. Agar terus mau melangitkan doa. Serta tidak jatuh dalam kesombongan.
"Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)
Demikianlah semoga bermanfaat. Amiin.
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di Bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauh l-Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh yang demikian itu amatlah mudah bagi Allah." (QS. Al-Hadid [57]: 22)