Selain STB, Warga Lamongan Giliran Serbu Smart TV
Ada yang menarik dari efek pemberlakuan Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran TV analog. Pasalnya, beberapa hari terakhir banyak orang berburu dan menyerbu Set Top Box (STB) untuk mengubah TV miliknya menjadi TV digital.
Sekitar seminggu sejak pemberlakuan ASO pada 20 Desember 2022, masyarakat di Lamongan tidak hanya berburu STB saja. Tetapi tidak sedikit yang memilih untuk membeli TV ketimbang STB.
"Daripada ribet pasang ini dan itu, bahkan hampir habis satu juta tapi hasilnya tidak juga memuaskan, saya pilih beli TV saja," kata Sarji, warga Kecamatan Tikung, Lamongan.
Tidak jauh beda dengan pengakuan Bustomi, asal Kecamatan Karangbinangun. Dia memilih membeli TV karena alasan terlalu banyak cara untuk menggunakan STB. Apalagi, harus telaten dalam menghidupkan dan mematikannya.
"Apalagi, katanya STB itu bisa njeblos (meledak). Saya kan khawatir kalau seperti itu, sedang saya jarang di rumah," ujarnya.
Entah alasan apalagi, pastinya pembelian smart TV di Lamongan naik tajam. Pantauan Ngoibareng.id, satu toko eletronik yang menjual TV, sehari bisa menjual 20-40 TV. Bahkan, karena habis ada yang rela pesan lebuh dulu. Adapun jenis TV yang diburu, tentu TV digital dan smart TV.
Tak pelak, harga TV pun merangkak naik hingga mencapai Rp200-300 ribu. Disebutkan, sebelum ini harga TV dengan merek tertentu ukuran 32 inci seharga antara Rp1,9 -2, 4 juta, kini mengalami kenaikan sampai Rp200-300 ribu.
"Tapi pembeli tidak mempermasalahkan. Bahkan satu orang ada yang beli dua sekaligus. Sekarang ini stok kita habis. Masih sedang dalam perjalanan kirim," kata seorang karyawan toko elektronik di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Selasa, 27 Desember 2022.
Sementara hingga kini masih banyak warga yang tetap membeli STB, kebanyakan sebelumnya mereka menunggu harga turun. Tetapi tak kunjung turun. Alasan lain, mencoba bertahan tanpa TV ternyata lama-lama tidak betah.
"Mungkin sudah terbiasa sebelumnya, sehingga tidak nonton TV rasanya jadi gak enak. Tidak tahu informasi dan hiburan. Kalau anak atau cucu cukup mainan Android sudah gak ada masalah. Sedang kita orang tua, biasanya hanya lihat TV. Jadi akhirnya beli STB juga," aku Aziz, warga asal Desa/Kecamatan Sekaran.
Advertisement