Selain Penganiayaan, Kades di Blora Diduga Melakukan Asusila
Kasus penganiayaan yang dilakukan Kepala Desa (kades) Biting Kecamatan Sambong, Blora, kepada perangkatnya berbuntut panjang. Warga menuntut kades tersebut mundur dari jabatannya.
Ratusan warga Desa Biting, melakukan aksi damai di Kantor Kecamatan Sambong pada Senin, 5 Agustus 2024. Mereka menyampaikan sejumlah permasalahan di desanya, di samping tindakan main hakim sendiri yang dilakukan kades.
Mereka membawa sejumlah poster dengan berbagai tulisan. Termasuk menuntut Kepala Desa Biting bernama Ngatino untuk mundur dari jabatan.
Menurut Widodo, warga Desa Biting, dengan adanya kasus penganiayaan itu, kades telah bertindak arogan dan banyak dugaan-dugaan yang harus diselesaikan.
Terutama, tidak ada transparansi kepada masyarakat terkait penggunaan anggaran desa. "Tujuan kita demo, segera ditindaklanjuti oleh Pak Camat. Nanti dibawa di PMD untuk memecat kepala desa yang saat ini sangat arogan dan mencemarkan nama baik desanya sendiri," ungkapnya.
Adapun sederet persoalan yang dikeluhkan masyarakat di antaranya, persoalan pengelolaan Pamsimas, BUMDes, Ruang Pasar, Bondo desa (Tanah Kas Desa), Kekerasan dan mencemarkan nama baik desa, tidak bisa memberi contoh yang tidak baik pada masyarakat, uang karang taruna dan perbuatan asusila. "Untuk asusila ada bukti gambar di hotel," kata dia.
Yang paling memalukan, kata dia, istri sah dari kades melabrak terduga selingkuhan kades. "Di ruang umum dilabrak ibu kepala desa. Masyarakat sudah jenuh. Kalau bisa mencari pemimpin yang bisa memajukan Desa Biting," ujar Widodo.
Sementara itu, Camat Sambong, Sunarno, mengaku telah melakukan pembinaan. Menurutnya, camat kapasitasnya hanya membina. "Ngatino (Kades Biting) sudah dipanggil ke sini. Klarifikasi, karena saya tidak percaya salah satu pihak," katanya.
"Ngatino sudah kami marahi. Sudah membuat tidak kondusif dengan main hakim sendiri," ungkapnya.