Selain Kajur, Staf Kampus Unsri Dilaporkan Lecehkan Mahasiswa
Bak puncak gunung es, kasus pelecehan seksual di Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang terus bertambah. Setelah seorang kepala jurusan dilaporkan melakukan pelecehan seksual, kini dua mahasiswi melaporkan staf Unsri dalam kasus serupa.
Pelecehan Seksual Staf Unsri
Kasubdit PPA Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Masnoni mengatakan telah menerima dua laporan mahasiswi terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh staf Unsri, pada Rabu 1 Desember 2021.
Dua mahasiswi mengaku mengalami pelecehan seksual melalui percakapan di Whatsapp. Sehingga modus pelecehan seksual berbeda dengan laporan mahasiswi Unsri sebelumnya, pada 29 November 2021.
"Modusnya menurut keterangan dari pelapor, terlapor melakukan pelecehan seksual via handphone dengan kata-kata tidak pantas yang ditujukan kepada korban," katanya dikutip dari detik.com.
Penyelidikan Berlanjut
Laporan itu menurutnya akan didalami dan ditindaklanjuti dengan berhati-hati. Ia juga menjanjikan perkembangan atas penyidikan kasus tersebut.
"Kami tak bisa buru-buru. Nanti kita lihat perkembangan dari hasil penyidikannya," katanya.
Kajur Unsri Dicopot
Sebelumnya, Rektorat Unsri telah mencopot seorang kepala jurusan (kajur) yang dilaporkan telah melakukan pelecehan seksual secara fisik kepada mahasiswi yang sedang melakukan bimbingan skripsi di ruang dosen.
Pencopotan Kajur Unsri dilakukan setelah melakukan pertemuan dengan rektor yang juga melibatkan terduga pelaku.