Selain Jokowi, 6 Tokoh Indonesia Jadi Nama Jalan di Luar Negeri
Nama Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dijadikan nama jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Jalan Presiden Joko Widodo atau President Joko Widodo Street berlangsung pada Senin, 19 Oktober 2020 pukul 16.45 waktu setempat. Peresmian dilakukan oleh Putra Mahkota UEA sekaligus Ketua Majelis Eksekutif Abu Dhabi, Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
Penamaan jalan tersebut juga merupakan wujud penghormatan Pemerintah UEA kepada Presiden Joko Widodo dalam memajukan hubungan bilateral kedua negara. Jalan Presiden Joko Widodo terletak di salah satu ruas jalan utama yang membelah Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC) dengan Embassy Area, kawasan yang ditempati sejumlah Kantor perwakilan diplomatik. Nama jalan Presiden Joko Widodo menggantikan Al Ma’arid Street. Jalan tersebut menghubungkan Jalan Rabdan dengan Tunb Al Kubra.
Melalui akun Instagram, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih atas keputusan pemerintah UEA.
"Ini tentu sebentuk penghargaan dan kehormatan. Bukan untuk saya pribadi semata-mata, tetapi untuk Indonesia. Sebuah gambaran betapa eratnya hubungan di antara dua negara yang kini bekerja sama dalam berbagai bidang," tulis Jokowi.
"Di balik penamaan jalan itu, tersimpan harapan semoga hubungan kedua negara semakin kokoh, saling menguatkan, dan bermanfaat bagi rakyat Uni Emirat Arab dan Indonesia," lanjut ayah tiga anak ini.
Bukan sekali ini tokoh Indonesia dijadikan nama jalan di luar negeri. Di Rabata, Maroko, terdapat Jalan Soekarno, nama presiden pertama Indonesia. Di Amsterdam, Belanda, terdapat Jalan Raden Adjeng Kartini, nama pahlawan nasional yang juga tokoh emansipasi perempuan.
Berikut ini nama sejumlah tokoh besar Indonesia juga turut diabadikan di sudut-sudut jalan di luar negeri:
1. Jalan Soekarno
Nama Presiden ke-1 RI sekaligus bapak Proklamator, Soekarno diabadikan jadi dua nama jalan. Yang pertama adalah Avenue Soekarno di Rabat, Maroko. Tepat di depan Bank Al Maghreb, nama presiden pertama Indonesia, Ir Sukarno, tertulis sebagai nama jalan. Maroko sangat berutang budi kepada Sukarno dan bangsa Indonesia untuk keluar dari penjajahan pada 1945. Berikut Konferensi Asia Afrika pada 1955 dan kunjungan Presiden Sukarno pada 2 Mei 1960. Juga terhitung sebagai kunjungan kepresidenan pertama untuk Maroko, setelah kemerdekaannya pada 1956.
Ada pula 'Ahmed Soekarno' (tertulis Sokarno) di Kairo Mesir dan Soekarno Road di Peshawar, Pakistan, Benua Asia. Konferensi Asia-Afrika 1955 tampaknya memang begitu membekas di negara-negara anggotanya, sampai-sampai nama Proklamator Kemerdekaan Indonesia terbawa hingga pemimpin berbagai negara pulang ke tempat masing-masing.
2. Jalan Mohammad Hatta
Tak hanya Soekarno, nama sang Wakil Presiden Mohammad Hatta juga ikut dijadikan nama jalan di Haarlem, Belanda. Tepatnya adalah nama jalan Mohammad Hattastraat dalam bahasa Belanda.
3. Jalan Kartini
Tokoh emansipasi perempuan, RA Kartini juga menjadi nama jalan di Negeri Kincir Angin. Tak tanggung-tanggung, ada empat jalan bernama Kartini yakni Raden Adjeng Kartinistraat di Amsterdam, tak jauh dengan Rosa Luxemburgstraat, nama tokoh perempuan sayap kiri Eropa. Ada juga Kartinistraat di Harlem, Belanda, tepatnya di kawasan permukiman. Selain itu, Kartini menjadi nama jalan di Utrecht dan Venlo.
4. Jalan Sjahrir
Nama besar dari Padang Panjang, Sutan Sjahrir, juga tercetak di sudut Belanda. Perdana Menteri Indonesia dan pendiri Partai Sosialis Indonesia itu menjadi nama jalan di Leiden Belanda. Sjahrirstraat berada dekat Gandhistraat dan kalau lurus bisa sampai Martin Luther Kingpad. Ada pula Sjahrirsingel di Gouda, juga Sutan Sjahrirstraat di Haarlem selebar sekitar 3 meter yang bersambung dengan Mohammad Hattastraat.
5. Jalan Irawan Soejono
Ada pula nama Irawan Soejono yang jadi nama jalan di Amsterdam. Irawan adalah orang asal Indonesia yang menjadi pahlawan Belanda, tewas oleh pelor personel Gestapo Nazi pada 1945.
6. Jalan Munir
Nama pejuang hak asasi manusia Munir Said Thalib Al-Kathiri juga dijadikan nama jalan di Den Haag. Munirpad diresmikan pada 14 April 2015. Munirpad adalah salah satu jalan setapak panjang di lingkungan Martin Luther King-Laan, dekat Salvador Allende Straat dalam kompleks perumahan Den Haag. Amnesty International-lah yang memperjuangkan nama Munir ini.
Advertisement