Selain Instalasi Gas, Pemerintah Juga Berikan Kompor Gratis
Proyek sambungan jaringan gas (Jargas) rumah tangga periode kedua yang dilaksanakan pemerintah melalui BPH Migas bekerjasama dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di Kota Mojokerto sejak awal tahun 2019 berbeda dengan sebelumnya.
Jika pada periode pertama pada tahun 2017 lalu warga yang melakukan pemasangan Jargas rumah tangga hanya mendapat instalasi gratis, namun untuk periode kedua ini BPH Migas juga memberikan kompor satu tungku gratis kepada setiap calon pelanggan sambungan rumah (SR) baru.
“Pemasangan instalasi dan kompornya gratis karena ini program dari pemerintah melalui BPH Migas,” ujar Sales Representative jargas PGN Wilayah Kota Mojokerto, Endang Sri Rahayu.
Pemberian kompor secara gratis ini bertujuan untuk percepatan pemasangan sesuai yang ditargetkan pemerintah, sebanyak 4000 sambungan rumah. Sebab pada pengerjaan proyek sebelumnya terdapat kendala pada pemasangan Jargas, di mana petugas di lapangan harus mengkonversi kompor milik pelanggan terlebih dulu agar bisa berfungsi.
“Kalau sekarang, saya rasa dengan adanya kompor gratis cukup mudah pelaksanaan gas in bisa langsung, karena tanpa harus mengkonversi kompor lama,” ujar Sentot Suhartono, Ketua Tim Pendukung Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPH Migas Kota Mojokerto.
Sementara bagi pelanggan yang ingin kompor lamanya tersambung dengan Jargas tersebut, mereka harus mengeluarkan biaya sendiri yang relatif murah untuk pelaksanaan konversinya. Hal ini harus dilakukan karena setting kompor antara Jargas PGN dengan Liquefied Petroleum Gas (LPG) berbeda, sehingga harus dikonversi lagi.
Dengan pemberian kompor gratis tersebut, petugas penyambungan gas (gas in) tak lagi membutuhkan waktu yang lama dibanding saat pemasangan tahap pertama.
“Syukur alhamdulillah karena sekarang tidak ada kendala kompor tidak menyala. Semua bisa langsung pakai,” kata Wahyu Handono, Team Leader PMC Proyek Jargas Kota Mojokerto.
Untuk pemasangan periode kedua ini, PGN menargetkan 4000 sambungan rumah (SR) yang sudah terpasang hingga batas terakhir kontrak, 12 Desember 2019 mendatang.
Terhitung hingga Kamis 10 Oktober 2019, sudah 400 kompor yang terpasang. Meski baru 10 persen dari total kompor yang akan terpasang, menurut Wahyu jumlah itu sudah on the track.
“Kami upayakan akhir November sudah selesai semua. Sehingga ada sisa waktu untuk menyelesaikan laporan, dan penagihan untuk bulan sebelumnya kami harapkan sudah mencapai 100 persen” katanya.
Sebagai informasi, untuk tahap kedua ini pengerjaan Jargas di Kota Mojokerto meliputi dua kecamatan, yakni Kecamatan Kranggan dan Kecamatan Magersari. Untuk Kecamatan Kranggan mencakup Desa Jagalan, Sentanan dan Purwotengah. Sementara untuk Kecamatan Magersari terdiri dari Desa Magersari, Gedongan, Balongsari dan Kedundung.
Sementara lokasi Regulating Station (RS) terbagi dalam enam sektor. Untuk RS Magersari dan Gedongan terletak di Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto, RS Balongsari berlokasi di Kantor Kelurahan Balongsari, RS Kedundung di Kantor Kelurahan Kedundung, sedangkan Purwotengah, Jagalan dan Sentanan (PJS) terletak di Gedung Graha Mojokerto Service City (GMSC).
Advertisement