Selain Beras, Harga Sejumlah Bahan Pokok di Banyuwangi Mulai Naik
Di tengah tingginya harga beras, sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga menjelang datangnya bulan Ramadan. Bahan pokok yang mengalami kenaikan harga adalah bahan pokok penting seperti telur, gula dan juga minyak goreng.
Di pasar Blambangan, Banyuwangi, minyak goreng curah mengalami kenaikan kisaran seribu rupiah per kilogram. Dari sebelumnya Rp 14.000 hingga Rp 14.300, saat ini naik menjadi Rp 15.000 sampai Rp 15.300 per kilogramnya.
"Kenaikan ini sudah empat harian," jelas salah satu pedagang di Pasar Blambangan, Kusno.
Sama seperti minyak curah, menurut Kusno gula pasir juga mengalami kenaikan harga selama beberapa hari belakangan. Kenaikannya juga pada kisaran seribu rupiah per kilogram. Saat ini harga gula pasir sudah Rp 17.000 per kilogram.
Kusno menambahkan, harga telur juga mengalami kenaikan cukup tinggi dalam seminggu terakhir. Bahkan menurutnya, hampir setiap hari mengalami kenaikan. Saat ini harga jual telur sudah mencapai Rp 31.000 sampai Rp 32.000 per kilogram.
"Semingguan ini tiap hari naik, seminggu lalu masih Rp25 ribu per kilogram," ungkapnya.
Untuk harga beras, menurutnya, masih cukup tinggi. Harganya berkisar antar Rp 16.000 sampai Rp 18.000 per kilogram. Tergantung kualitas dan mereknya.
Kusno menyebut beras paling murah adalah beras SPHP yang disuplai Bulog. Harganya Rp 10.900 per kilogram. Beras SPHP ini dijual dalam kemasan 5 kg. Beras ini laris manis diburu pelanggannya.
"Begitu kiriman datang, langsung diserbu pelanggan saya," ujarnya.
Namun Kusno membatasi pembelian beras SPHP. Agar seluruh pelanggannya bisa mendapatkan. Maksimal, lanjutnya, seorang pelanggan hanya diperbolehkan membeli dua sampai tiga kemasan 5 kg saja.
"Kalau bukan pelanggan maksimal saya kasih dua bungkus. Takutnya dijual lagi," ujarnya.
Naiknya harga bahan pokok ini, menurutnya cukup mempengaruhi omset penjualannya. Meski dampaknya tidak terlalu besar.
"Omset penjualan agak berkurang," tutup Kusno.
Advertisement