Selain BEM UI, Greenpeace dan BEM UGM juga Kritik Jokowi
Presiden Joko Widodo banyak dihujani kritik dari warganya. Setelah BEM UI memberikan anugerah King of Lip Service, BEM UGM sebelumnya menyebut Jokowi sebagai Presiden Orde (Paling) Baru. Belakangan, Greenpeace juga ikut melakukan aksi protes di Gedung KPK.
Kritik BEM UGM di Ulang Tahun Jokowi
Pada 21 Juni lalu, BEM UGM lewat akun media sosialnya, mengunggah ucapan selamat ulang tahun kepada Presiden Joko Widodo.
Menariknya, dalam ucapan tersebut, BEM UGM membuat serupa kolase dalam foto Jokowi. Jika diperhatikan, ada mata dan mulut Presiden Orde Baru Soeharto, di foto Jokowi yang sedang memegang kue tart dan lilin ulang tahun.
Pada bagian bawah poster terdapat ucapan untuk Presiden Joko Widodo. "Sugeng Ambal Warsa, Bapak Presiden Orde (Paling) Baru."
Sejumlah kritik dalam bentuk sindiran disampaikan BEM UGM pada Jokowi. Di antaranya, agar Jokowi masih ingat dengan janji kampanye 2019 lalu terkait penyelesaian kasus HAM berat masa lalu.
Juga harapan atas sikap Jokowi dalam menanggapi kritik dan masukan dari rakyat, yang merupakan sindiran atas isu revisi UU ITE dan RKUHP.
Presiden yang juga alumni UGM itu, juga diminta menghasilkan produk hukum yang berpihak kembali kepada rakyat dan memohon peraturan seperti UU Cipta Kerja dicabut.
BEM UGM kemudian mendoakan ekonomi Indonesia segera pulih dan meminta Jokowi tidak memajaki bantuan sosial, wacana yang tertuang dalam Revisi UU Ketentuam Umum dan Tata Cara Perpanjakan (KUP), dikutip dari cnnindonesia.com.
Kritik Greenpeace di Gedung KPK
Lain BEM UGM, lain pula cara yang disampaikan oleh Greenpeace Indonesia, lembaga internasional yang selalu bersuara atas kelestarian lingkungan. Lewat media sosialnya, Greenpeace Indonesia mengumumkan aksi dari pasukan Rebuild Alliance, yang menyampaikan protes lewat lampu sorot ke arah gedung KPK.
Aksi yang berlangsung pada Senin 28 Juni 2021 itu menjadi simbol perlawanan gerakan alinsi, atas upaya melemahkan KPK, mematahkan upaya pemberantasan korupsi, mengkritik sikap King of Lip Service pada Jokowi, dan menumbangkan oligarki yang banyak memaksakan kepentingan mereka.
Dalam postingan foto di media sosial, gedung KPK seolah menjadi kanvas dari sejumlah tulisan yang berasal dari lampu sorot. Kata-katannya di antaranya, "mosi tidak percaya; Berani jujur pecat; Save KPK; Rakyat sudah muak; dan King of Lip Service."
Dalam sejumlah postingan sebelumnya, Greenpeace sendiri getol menyoroti pernyataan Jokowi yang berbeda dengan aturan yang muncul, terkait lingkungan. Seperti komitmen Jokowi melindungi hutan gambut dalam bencana kebakaran hutan dan ekspor asap Indonesia, yang ternyata berbeda dengan kenyataan.
Kritik dari BEM UI
Seperti diketahui, rentetan kritik yang disampaikan kepada Jokowi muncul kembali setelah poster yang dibuat oleh BEM UI viral di media sosial, Twitter. Poster tersebut memberi gelar King of Lip Service pada Presiden Joko Widodo.
BEM UI beranggapan, Jokowi banyak menyampaikan pernyataan yang ternyata berbeda dengan kondisi di lapangan. Mulai dari banyaknya penangkapan terhadap mahasiswa peserta demonstran, sikap terhadap wacana revisi UU ITE, hingga UU Omnibus Law.
Presiden Joko Widodo sendiri sudah memberikan tanggapan terhadap kritik yang disampaikan oleh BEM UI.
Meski tak banyak berkomentar tentang topik undang-udang dan pernyataan yang sedang digugat mahasiswa, Jokowi menyebut jika kritik BEM UI adalah bagian dari pola kebebasan berekspresi yang dilindungi oleh negara demokrasi seperti di Indonesia. (Cni/Som)