Selain Batu, Teror Petasan dan Knalpot Brong Hantui Skuat Persija
Atmosfer panas sudah terasa satu hari jelang leg kedua partai final Piala Indonesia 2018 di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makassar, Minggu sore nanti. Persija Jakarta yang datang dengan status tamu PSM Makassar, mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari oknum suporter Juku Eja.
Skuat Persija Jakarta mendapat teror mulai dari hotel tempat mereka menginap sampai ketika uji lapangan, Sabtu 27 Juli 2019.
Di hotel, sejumlah oknum suporter meneror tim Persija dengan menyalakan petasan plus suara knalpot brong atau racing yang bising pada Sabtu dini hari.
Kabar segelintir orang melakukan aksi teror di hotel tempat menginap pemain Persija Jakarta terlihat dari akun Instagram Story Yudhistira Achmad. Dari video tersebut, terlihat puluhan orang dengan kendaraan bermotor beramai-ramai berada di depan hotel Persija Jakarta. Mereka juga menyalakan petasan berjenis kembang api dan membuat suasana cukup berisik.
Aksi oknum suporter itu berlanjut saat rombongan tim Persija menuju bus yang menunggu di luar stadion. Umpatan dan makian dengan kata kasar terus diteriakkan pendukung fanatik PSM.
Aksi ini sempat membuat bus rombongan terhenti beberapa menit. Kalangan awak media yang coba mengambil gambar juga diteriaki agar menghentikan aktivitasnya kalau tidak ingin dilempari.
Berkat upaya keras aparat keamanan dan panpel PSM, bus pemain yang membawa skuat Persija Jakarta itu akhirnya bisa bergerak. Tetapi, sepanjang jalan, bus pemain Macan Kemayoran tersebut dipukul dan dilempari botol dan batu oknum suporter tuan rumah.
Terkait teror skuat Persija di Kota Angin Mamiri tersebut, manajer Persija Jakarta, Ardhi Tjahjoko belum mengetahui motif apa yang membuat segelintir orang itu melakukan hal tersebut. "Okum. Karena banyak pendukung PSM Makassar yang menyambut hangat kehadiran Persija Jakarta dan juga The Jak Mania," tuturnya.
Sementara itu, penyerang sayap Persika, Riko Simanjuntak, mengungkapkan dirinya bersama rekan satu tim tidak mempermasalah ulah oknum suporter tersebut. "Kami memang merasa tidak nyaman. Tapi, kami tidak akan mempermasalahkannya. Itu hal biasa dalam sepak bola," ujar Rico.
Dia berharap pertandingan akan berjalan lancar sampai selesai. Itulah mengapa, Rico meminta perangkat pertandingan yang memimpin berlaku adil dan fair. "Kami yakin PSM juga berharap demikian, tim terbaik yang berhak juara demi sepak bola Indonesia," tegas Riko.
Mungkin saja, lanjut Rico, hal itu dilakukan agar menguji mental para pemain Persija Jakarta jelang pertandingan nanti sore. Sebab pada leg pertama, Macan Kemayoran berhasil mengalahkan Juku Eja dengan skor 1-0.
Advertisement