Selain Anak Kandung, Kopilot Harvino Tinggalkan 10 Anak Asuhnya
Musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, tak hanya menyisakan duka bagi keluarga kopilot Harvino. Ia juga meninggalkan sepuluh anak yatim piatu yang selama tiga tahun belakangan ini menjadi anak asuhnya di Yayasan Munashoroh Indonesia (YMI).
Adhi Azfar, Ketua Umum YMI sekaligus alumni SMA 68 menuliskan catatan kebaikan Harvino semasa hidupnya. Menurutnya, Harvino bukan hanya ayah dari tiga anak, tapi juga dari sepuluh anak-anak yatim piatu asuhannya di Kampung Nelayan, Desa Nyamplung Sari, Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah.
Harvino sudah tiga tahun ini memberikan bantuan kepada anak-anak yatim piatu. "Anak-anak yang tadinya tidak sekolah akhirnya bisa sekolah lagi, yang tak bisa mengaji diajarkan baca Alquran. Anak-anak asuh itu sekarang sudah ada yang SMP," cerita Adhi Azfar di situs YMI.
Saat ini, Alumni SMA 68 Jakarta sedang proses pembangunan rumah Alquran untuk menampung anak-anak yang jumlahnya 164 orang di Desa Nyamplung Sari dan sekitarnya.
Begitu mendengar musibah pesawat Lion Air JT 610, anak-anak YMI di berbagai daerah mendoakan Harvino dan para korban lainnya.
"Anak-anak sedih, mereka langsung menggelar doa bersama untuk ayahanda Harvino di Rumah Quran YMI. Tak hanya anak-anak asuh ayahanda Harvino di Desa Nyamplung Sari, anak-anak binaan YMI di berbagai desa lain bahkan di Lampung juga ikut berdoa disela-sela aktivitas belajar Alquran," tutur Adhi Azfar.
Harvino menjadi pilot Lion Air sejak 2013. Sebelumnya, ia bertugas di ATC selama 10 tahun. Harvino yang merupakan alumni SMA 86 Jakarta merupakan teman satu angkatan Desta Mahendra. (yas)