Dokumen Siswa SMPN 18 Malang Rusak Terendam Banjir
Gedung SMPN 18 Kota Malang dilanda banjir, Senin 10 Desember 2018. Luap air hujan yang menggenangi sekolah yang terletak di Jalan Soekarno Hatta Nomor A-394, Mojolangu, Lowokwaru diduga karena terjadi penyempitan sungai dan saluran air.
Guru Pendidikan Lingkungan Hidup SMPN 18 Kota Malang, Azis Gubaedi menjelaskan musibah banjir itu salah satunya disebabkan oleh penyempitan sungai di belakang gedung sekolah. Selain itu, banjir juga dikarenakan drainase yang tidak kuat menampung debit air.
"Banjir juga menyebabkan pagar sepanjang 20 meter milik sekolah yang hancur diterjang banjir. Sehingga aliran air dari jalan raya masuk ke sekolah," katanya, Selasa 11 Desember 2018.
Aziz pun meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk segera memberikan solusi guna menanggulangi banjir di sekolahnya. Salah satunya dengan memperlebar saluran air.
"Saluran air bagian belakang diperlebar sehingga tidak ada penyempitan saluran. Kedua, kami minta perbaiki pagar roboh sepanjang 20 meter sebelah barat sekolah, karena banjir. Kami khawatir, bisa jadi banjir terulang ketika hujan deras," ujarnya.
Musibah banjir ini sebelumnya melanda SMPN 18 Kota Malang sejak pukul 14.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Beruntung saat banjir terjadi, tidak ada kegiatan belajar mengajar.
Air menggenangi beberapa ruang di lantai satu gedung sekolah tersebut. Mulai dari ruang guru, ruang Tata Usaha (TU), ruang Kepala Sekolah, ruang inklusi, serta aula. Total ada 9 ruang yang terdapat genangan air setinggi 40 cm.
Selain kerusakan fisik gedung, banjir juga membuat sejumlah dokumen milik sekolah terendam. Bahkan, rapor milik sekitar 120 siswa tidak bisa diselamatkan karena mengalami rusak parah.
Menurut pantauan ngopibareng.id, bersih-bersih sekolah ini dilakukan siswa sejak pagi hari, Selasa 11 Desember 2018. Sejumlah peralatan sekolah mulai dari bangku hingga dokumen dibawa keluar dari ruang kelas.
Peralatan sekolah itu kemudian diletakkan di lapangan sekolah untuk di jemur di bawah sinar matahari. Selain peralatan sekolah, peralatan kesenian gamelan di aula juga diboyong keluar untuk dibersihkan.
Sementara itu, kegiatan bersih-bersih ini tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di SMPN 18 Kota Malang. Pasalnya, seluruh siswa di sekolah tersebut baru saja menjalani Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan tidak ada agenda belajar mengajar. (umr)
Advertisement