Kreatif, SMP Negeri di Sidoarjo Pakai Seragam Khas Buatan Siswanya
Berawal dari hanya sekdaar hasil kegiatan ekstrakurikuler kini sebuah Sekolah Menengah Pertama Negeri di Sidoarjo mampu memproduksi seragam sendiri hingga menjualnya secara online. Uniknya lagi, corak kain seragam ini dibuat dengan cara dilipat dan dicelup dengan aneka warna.
Suasana kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Balongbendo, Sidoarjo, sekilas tampak tak berbeda dengan sekolah sekolah lain pada umumnya. Namun tahukah anda seragam yang dipakai para siswa ini adalah hasil buatan tangan para siswa siswi ini juga.
Kepala Sekolah SMPN 2 Balongbendo, Totok Suhaeri mengatakan, seragam batik yang dikenakan khusus pada hari Jumat dan Sabtu ini didesain dan dibuat sendiri oleh para siswa siswinya sejak 2 tahun lalu. Setelah melihat hasil karya siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler membatik dengan cara shibori.
“Seragam batik ini adalah hasil karya para siswa-siswi kami. Awalnya hanya hasil karya ekstrakurikuler membatik saja kemudian karena banyak yang tertarik, akhirnya kami jual secara online maupun offline,” ucap Totok Kamis 13 Juni 2024.
Totok menjelaskan, shibori sendiri merupakan teknik membatik asal Jepang dengan cara dilipat diikat dicelup dengan cairan beraneka warna.
“Kami mengapresiasi hasil karya para siswa dengan cara memakai baju batik buatan mereka sendiri sebagai seragam sekolah, khusus di hari Jumat dan Sabtu,” imbuhnya.
Sebelum memproduksi kain seragam ini, lanjut Totok, pihak sekolah hanya meminta kepada para siswanya untuk membeli bahan kainnya saja. Sedangkan untuk bahan pewarnaan dan lainnya disediakan oleh pihak sekolah, hingga akhirnya dapat menekan harga seragam atau menciptakan baju seragam yang lebih murah.
“Para siswa sendiri mengaku, tak hanya bangga dapat memakai seragam dari hasil kreasi tangannya sendiri, namun juga akhirnya memperoleh cuan tiap bulan hasil dari menjual aneka kreasi kain batik warna warni ini secara online,” tutur Totok.
Totok menambahkan, ekstrakurikuler membatik yang diajarkan di sekolah ternyata menjadi berkah tersendiri bagi para siswa. Kini tak jarang para siswa siswi mendapatkan pesanan kain warna warni yang diberi nama kalipena yang artinya kain lipat penuh warna, sebagai souvenir hingga busana untuk event formal.
“Alhamdulillah ilmu yang selama ini diajarkan di sekolah bermanfaat bagi siswa, bisa menjadi ladang rejeki buat mereka,” tutupnya.
Advertisement