Sekolah Orang Tua SOTH di Surabaya Segara Dibuka Usai Lebaran
Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) angkatan ke-2 tengah dipersiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani. Adapun salah satu persiapannya adalah dengan memberikan pembekalan bagi pengelola SOTH di 1000 RW Kota Surabaya tahun 2024, di Convention Hall Arief Rahman Hakim Surabaya, Jumat, 8 Maret 2024.
Selain memberikan pembekalan, Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani juga meluncurkan tagline “Bang Boyo Hebat” yang memiliki kepanjangan dari “Balai Orang Tua Suroboyo Hebat”.
Sehingga Balai RW di Kota Surabaya bisa menjadi ruang bertemu para orang tua untuk belajar dan berbagi ilmu parenting guna mewujudkan keluarga harmonis dan bebas stunting.
Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani menyampaikan, kini pemkot bersama PPK Surabaya tengah mengumpulkan para pengelola SOTH untuk angkatan ke-2. Seperti memberikan materi mengenai penyusunan organisasi kepengurusan masing-masing SOTH, konsep pengasuhan anak, hingga penjadwalan pemateri.
Pelaksanaan SOTH angkatan kedua nantinya akan dilakukan usai lebaran. "Nanti sesuai kesepakatan masing-masing wilayah Balai RW karena biasanya dilakukan pada sore atau pagi hari. Alhamdulilah dampak positif dari SOTH angkatan ke-1 akan kita teruskan dan kami berusaha menggulirkan di 1000 RW,” kata Rini Indriyani.
Dalam prosesnya, pelaksanaan SOTH juga menggandeng sejumlah perguruan tinggi di Kota Surabaya, di antaranya adalah Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Surabaya, Universitas Nahdlatul Ulama, dan Universitas Teknologi Surabaya.
Tentunya juga berkolaborasi dengan sejumlah PD di lingkup Pemkot Surabaya, yakni DP3A-PPKB, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan Kota Surabaya, serta didampingi oleh BKKBN Kota Surabaya.
“SOTH angkatan ke-1 sudah dilaksanakan di 158 titik, yang mencangkup 153 kelurahan, plus di 5 percontohan. Harapannya bisa menekan kasus stunting melalui materi yang diberikan oleh SOTH, salah satunya adalah memberikan makanan bergizi untuk anak usia 0-6 tahun, dan trik pola asuh sehingga anak-anak pra stunting juga bisa tersentuh,” ujarnya.
Rini Indriyani menjelaskan, terdapat 14 materi dalam pelaksanaan SOTH. 13 materi di antaranya merupakan materi utama SOTH, sedangkan 1 materi lainnya adalah pembelajaran tambahan mengenai transisi PAUD ke SD dengan menyenangkan. “Kita tambahkan materi itu karena anak-anak berjenjan dari TK ke SD. Jadi harus kita sosialisasikan agar tidak di drill (metode latihan siap) membaca dan berhitung. Sehingga tidak perlu khawatir, semua sudah kami siapkan,” jelasnya.
Oleh sebab itu, para pengelola SOTH nantinya harus terus mengajak para orang tua untuk mengikuti setiap materi. Sebab, jika satu materi terlewat maka orang tua tersebut dinyatakan tidak lulus SOTH. Karenanya, ia menambahkan bahwa para pengelola SOTH diimbau memiliki inovasi selama menjaga anak-anak balita.
“Selain menjaga anak-anak, para pengelola SOTH harus bisa mengkondisikan anak-anak selama orang tua sedang bersekolah. Masing-masing SOTH memiliki inovasi sendiri, ada yang menyiapkan kolam bola sehingga anak-anak betah dan orang tua bisa belajar dengan baik,” imbuhnya.
Menurutnya, dengan adanya tagline “Bang Boyo Hebat” diharapkan SOTH angkatan ke-2 dapat menyisir seluruh keluarga guna mencegah munculnya kasus stunting, serta mewujudkan keluarga harmonis. “Ini angkatan ke-2, angkatan pertama ada 2.914 orang tua yang lulus SOTH dari 158 titik. Maka bisa dibayangkan jika ada 1000 titik Balai RW, di mana setiap kelasnya minimal 10 orang, Insyaallah bisa tertampung semua dan bisa mendapatkan ilmu yang sama,” tandasnya.
Advertisement