Sekolah Jatim Jadi Klaster PTM Tertinggi, Satgas Sebut Data Lama
Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur (Jatim) menyatakan bahwa data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), mengenai daerah dengan klaster Covid-19 sekolah terbanyak, merupakan data lama.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril Al Farabi mengatakan, data itu merupakan catatan kumulatif, dan bukan data terbaru saat pembelajaran tatap muka (PTM) mulai kembali digelar sebulan belakangan.
"Sebenarnya data tersebut adalah kumulatif sejak tahun 2020. Bukan selama satu bulan terakhir ini," kata Jibril, kepada media, Sabtu, 25 September 2021.
Hingga kini, kata Jibril, sejak PTM terbatas mulai dilakukan sebulan yang lalu, belum ada sekolah SMA, SMK maupun SLB yang dilaporkan menjadi klaster penyebaran Covid-19. "Sejauh ini berdasarkan laporan dari Dinas Pendidikan Provinsi, khususnya untuk SMA dan SMK belum dilaporkan ada klaster PTM," jelasnya.
Meski demikian, Jibril mengkapkan bahwa data survei Kemendikbudristek itu akan dijadikan sebagai pelajaran dan pegangan, dalam membuka kembali PTM di sekolah secara bertahap. "Jadi itu pelajaran lalu-lalu. InsyaAllah sekarang dengan positivity rate yang rendah, pembukaan (sekolah) dilakukan pelan-pelan sambil terus dievaluasi," ucapnya.
Sebelumnya, berdasarkan temuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jawa Timur (Jatim), disebut menjadi daerah dengan klaster Covid-19 tertinggi di sekolah.
Hal itu berasal dari data survei yang dilakukan oleh Kemendikbudristek yang dipublikasikan melalui situs https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/ per Kamis, 23 September 2021. Dari temuan itu, ada 1.303 sekolah di Indonesia menjadi klaster Covid-19 selama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Dari angka tersebut, ada 165 atau 2,77 persen sekolah di Jatim menjadi klaster penyebaran Covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Wahid Wahyudi membernarkanya. Ia mengatakan klaster penyebaran Covid-19 mayoritas terjadi terjadi di tingkat SD yang dikelola kabupaten/kota.
"Data klaster sekolah terhadap Covid-19 secara nasional dari Kemendikbudristek, jenjang SD 45,97 persen, PAUD 19,94 persen dan SMP 19,07 persen," kata Wahid, Jumat, 24 September 2021.
Advertisement