Sekolah Disegel di Surabaya, Yayasan Melunak Mau Urus IMB
Yayasan pengelola SD/MI Cokroaminoto Surabaya akhirnya sepakat dengan syarat yang diajukan oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi. Sebelumnya, Eri Cahyadi menyebut bakal membuka segel jika yayasan pengelola SD/MI Cokroaminoto menghentikan pembangunan gedung tingkatnya. Pembangunan gedung tingkat boleh berjalan lagi sampai yayasan mengantongi surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Setelah menerima syarat itu, kini yayasan akan fokus membangun lantai satu rusak parah. Hal ini dilakukan agar para siswa yang saat ini, belajar di rumah guru dan rumah sewaan bisa segera belajar di dalam kelas.
"Kami sepakat menghentikan pembangunan lantai dua. Kalau lantai satu itu kan sudah berdiri lama, peraturan tidak berlaku surut. Jadi lantai satu akan dilanjutkan renovasinya, supaya siswa bisa segera dipindahkan," kata Walikota Surabaya Eri Cahyadi usai berkoordinasi dengan pihak yayasan sekolah, Kamis, 19 Januari 2023.
Eri menjelaskan, pembangunan lantai dua bisa dilakukan kembali jika proses IMB-nya sudah selesai. Untuk sementara waktu, ia pun meminta agar pembangunan difokuskan di lantai satu.
Belajar di rumah warga bukan karena segel
Walikota Surabaya Eri Cahyadi juga meluruskan ihwal siswa yang sampai belajar di rumah guru dan warga. Kata dia, para siswa yang sampai belajar di rumah guru itu tak sepenuhnya karena penyegelan yang dilakukan Satpol PP.
"Saat proses renovasi, ada alumni yang mau bantu. Akhirnya dibangun lantai dua tapi tidak memiliki IMB. Kenapa siswa-siswa dipindahkan karena lantai satunya rusak parah, jadi bukan persoalan disegel," ujar Eri.
Keterangan Eri Cahyadi ini dibenarkan oleh salah satu guru yang enggan disebut namanya. Kata dia, siswa pindah belajar ke rumah guru dan warga sebenarnya sudah terjadi sebelum penyegelan, yakni bulan Juni tahun lalu.
Awalnya pemindahan dilakukan karena pemugaran gedung sekolah oleh alumni. Dalam proses pembangunannya terjadi penyegelan karena tak belum kantongi IMB. Jadi sebenarnya siswa sudah belajar di rumah guru dan warga sejak sebelum terjadi penyegelan.
Ketua Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto, Alfiyatusolihcha menyatakan lega dengan kesepakatan yang dicapai. Yayasan sepakat untuk melanjutkan pembangunan renovasi lantai satu dan menghentikan pembangunan lantai dua.
Dengan kesepakatan ini, ia berharap murid-muridnya bisa segera berpindah ke kelas yang lebih layak. Karena, tak bisa dipungkiri dengan keadaan saat ini ada keluhan dari siswa maupun orang tua.
"Kami berdoa setiap hari agar ada solusi dari masalah ini, bila sesuai rencana pembangunan sebenarnya sudah selesai sejak Desember," kata Alfi ditemui di tempat yang sama.
Ihwal daya tampung lantai satu apakah cukup untuk semua siswa SD dan MI, Alfi mengatakan bisa disiasati. Caranya, dengan pembagian jam sekolah pagi dan siang.
"Jadi materi utamanya tetap di kelas, untuk tugas dan lainnya bisa dikerjakan di rumah. Sembari kami tetap melanjutkan mengurus IMB," imbuhnya.
Menurutnya, renovasi lantai satu sudah hampir selesai dan para siswa tidak akan menunggu lama untuk pindah ke kelas.