Sekolah Dibuka, Pelajar di China Bisa Masuk Kelas Lagi
Setelah virus corona ditemukan di Wuhan, serta berbagai upaya membendung corona dilakukan, kini sejumlah provinsi di China mulai membuka sekolah kembali, seperti yang dilakukan di Provinsi Qinghai dan Daerah Otonomi Tibet.
Sementara provinsi lain dijadwalkan akan membuka kegiatan tatap muka di ruang kelas mulai pekan depan.
Pemerintah Provinsi Qinghai telah memberikan lampu hijau kepada sejumlah sekolah menengah atas dan sekolah kejuruan untuk membuka kelas lagi pada pekan ini, sedangkan sekolah menengah pertama baru diizinkan pada pekan depan.
Kegiatan perkuliahan tatap muka di perguruan tinggi dan lembaga pendidikan kejuruan diploma di daerah yang juga menjadi rumah bagi etnis Muslim Hui dan Salar itu telah dimulai sejak 1 Maret 2020, mengikuti regulasi Kementerian Pendidikan China (MoE).
Namun untuk sekolah dasar sampai, sekolah berkebutuhan khusus, dan taman kanak-kanak, hingga saat ini belum ada pengumuman mengenai dimulainya semester baru.
Sekolah Menengah 3 Huzhu di Kabupaten Huzhu Tu, Qinghai, telah membuka lagi 16 kelas III sejak Senin, 9 Maret 2020, namun kelas yang lainnya baru dibuka beberapa hari kemudian, demikian China Daily.
Setiap murid dicek suhu badannya dan bangku antarmurid diberi jarak 1 meter. Mereka juga diberi masker setiap dua hari sekali.
Qinghai merupakan daerah dengan 18 kasus positif corona tanpa ada kematian. Kasus Covid-19 di wilayah baratdaya China itu terendah ketiga di bawah Makau dan Tibet, masing-masing 10 dan satu kasus.
Jarak Qinghai dengan Hubei yang merupakan episentrum wabah virus mematikan tersebut sekitar 1.560 kilometer atau lebih dekat daripada Hubei-Heilongjiang yang berjarak 2.963. Namun Heilongjiang memiliki 482 kasus dengan angka kematian 13 orang, dilansir dari Antaranews.
Sebelumnya beberapa pabrik di Wuhan, Provinsi Hubei, juga telah beroperasi kembali pada Rabu, 11 Maret 2020, setelah penambahan kasus corona bertahan di bilangan dua digit dalam beberapa hari terakhir.