Sekolah di Kota Pasuruan Mulai PTM per 1 September
Menjelang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Pasuruan yang akan diselenggarakan mulai Rabu 1 September 2021. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat telah mengecek kondisi sarana dan prasarana SDN dan SMPN. Dipastikan seluruh lembaga pendidikan tersebut sudah siap menggelar PTM nanti walaupun masih dalam kapasitas terbatas.
Berdasarkan surat edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan nomor : 420/1682.1/423.102/2021 tentang ketentuan PTMT 2021, diimbau agar satuan pendidikan memastikan sarana dan prasarana dalam keadaan bersih dan berfungsi dengan baik.
Cek Kondisi Gedung
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan Mualif Arif mengungkapkan, pihaknya sudah turun ke lapangan sejak satu minggu belakangan untuk memastikan kesiapan sarpras sekolah dalam kondisi siap.
"Beberapa sekolah memang ada yang melaksanakan rehab gedung, tapi itu tidak terlalu mengganggu karena ruang yang direhab bukan yang akan digunakan PTM nanti," ujar Ayik sapaan akrabnya saat dihubungi, Selasa 24 Agustus 2021.
Menurut Ayik pihaknya masih trauma dengan kasus ambruknya SDN Gentong tiga tahun lalu. Sehingga, pihaknya sangat berhati-hati memastikan kondisi fisik dan sarana belajar lainnya. Anggaran perbaikan gedung sekolah dijelaskan Ayik berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Tahun ini ada delapan gedung sekolah terdiri dari lima gedung SDN dan tiga gedung SMPN. Untuk jumlah anggaran pun disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing lembaga.
"Tidak sama anggarannya karena kebutuhannya berbeda. Ada yang perlu membangun kelas baru dan ada juga yang sekadar rehab atap beberapa kelas. Kami koordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk beberapa penanganan rehab," terang Ayik.
Patuh Prokes
Selain memastikan kondisi sarana dan prasarana yang siap, Ayik mengungkapkan, sistem PTM nantinya tetap mengacu pada protokol kesehatan yakni hanya dengan kapasitas 30 persen secara bertahap. Dan jika di kemudian hari jumlah kasus Covid-19 terus turun, maka pembelajaran tatap muka di sekolah diselenggarakan dengan kapasitas 50 persen pada jenjang SD hingga SMP, dan 33 persen pada jenjang PAUD.
Sementara itu kabar akan kembali dilaksanakannya pembelajaran tatap muka disambut antusias masyarakat. Zulaikha salah satu wali murid SMPN 10 Kota Pasuruan mengungkapkan, dirinya berharap sekolah kembali dibuka dan siswa masuk seperti biasa.
Dua tahun pembelajaran lewat daring dinilainya malah menyulitkan orangtua dan anak. Apalagi di tengah kondisi ekonomi seperti saat ini, penghasilannya sebagai penjual kopi sering tidak cukup untuk membeli pulsa ponsel.
"Kalau memang masuk tanggal 1 September nanti alhamdulillah. Masuk saja seperti biasa itu harapan banyak orangtua sekarang. Anak-anak juga sudah bosan libur lama dan belajar hanya lewat hp dan komputer. Semakin banyak pengeluaran biaya," ujar Zul.
Di Kota Pasuruan tercatat ada sebanyak 48 SDN, 43 SD swasta. Kemudian 12 SMPN, dan 28 SMP swasta. Tiga tahun lalu dunia pendidikan Kota Pasuruan sempat berduka karena peristiwa ambruknya SDN Gentong yang memakan korban 2 orang dan belasan siswa mengalami luka berat memang masih menyisakan trauma. Saat ini kondisi SDN Gentong sudah dilakukan rehab total oleh Kementerian PU.