Sekjen PPP Arwani Thomafi Periode 2020-2025
Ketua Umum (Ketum) PPP, Suharso Monoarfa menunjuk Arwani Thomafi sebagai Sekjen DPP PPP periode 2020-2025. Dengan posisi sebagai Sekjen PPP, Arwani disebut bersedia meninggalkan posisinya sebagai anggota DPR.
Penunjukkan Arwani ini disampaikan Suharso Monoarfa dalam Harlah ke-48 PPP yang disiarkan di YouTube PPP, Selasa 5 Janauri 2020. Dia mengatakan pengumuman kepengurusan baru PPP baru diumumkan untuk posisi Sekjen.
"Saya memperkenalkan sekjen PPP untuk periode DPP 2020-2025, yang bersangkutan hari ini adalah anggota DPR RI dan juga dari kalangan santri kemudian relatif masih muda, dan kiprahnya sudah kita kenal dan beliau bersedia untuk menjadi seorang Sekjen dan meninggalkan posisinya di anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)," ujar Suharso Monoarfa.
"Namanya adalah Arwani Thomafi. Jadi malam ini saya hanya mengenalkan Sekretaris Jendral (Sekjen) PPP periode 2020 sampai 2025," lanjut dia.
Soal kepengurusan partai, Suharso Monoarfa mengatakan kemungkinan tidak lebih dari 45 orang. "Kepengurusan ini mudah-mudahan diwarnai dengan generasi muda yang lebih muda. Saya harap di usia 40-an itu akan mendominasi, jajaran di DPP yang akan datang dan jumlah mudah-mudahan tidak melebihi dari 45," katanya.
Dalam kesempatan itu, Suharso Monoarfa juga menyiapkan kelompok-kelompok untuk menyongsong Pemilu 2024. Ada tiga kelompok yang dipersiapkan PPP. Pertama yakni kelompok manajemen pengelolaan partai.
Kedua, lanjut Suharso Monoarfa, kelompok yang bisa memberikan pandangan-pandangan ke publik terkait isu-isu terkini. Lalu yang ketiga adalah kelompok yang disebut pekerja elektoral.
"Ini sangat penting sekali karena kita akan menentukan masa depan dalam jangka pendek 2024 pada kelompok kerja partai yang saya sebut para pekerja elektoral," jelas Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional pada Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf.
Pekerja elektoral ini, lanjut Suharso Monoarfa, bakal memaksimalkan menyusun program yang bisa langsung diturunkan ke lapangan. Ia berharap kelompok ini bisa memastikan suara partai bertambah.
"Diharapkan dapat memastikan suara partai yang dulu pernah dikuasai PPP dapat kita kuasa kembali, ini yang pentingnya kerja elektoral," jelas dia.