Sekjen PBB Ingatkan Konflik Geopolitik, Fakta Pascaperang Dingin
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, memperingatkan dunia tentang bahaya nuklir yang tidak terlihat sejak puncak Perang Dingin. Guterres menambahkan dunia saat ini beruntung karena belum ada penggunaan senjata nuklir dari konflik geopolitik yang terjadi.
“Kami sangat beruntung sejauh ini. Tetapi, keberuntungan bukanlah strategi. (Keberuntungan) juga bukan perisai dari ketegangan geopolitik yang memuncak sehingga menjadi konflik nuklir,” ucap Guterres membuka konferensi negara-negara yang tergabung dalam Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
“Hari ini, umat manusia hanya memiliki satu kesalahpahaman. Satu kesalahan perhitungan itu jauh dari (kata) pemusnahan nuklir,” imbuhnya sebagaimana dilansir Channel News Asia dari AFP, Selasa 2 Agustus 2022.
Guterres dan sejumlah negara NPT berkumpul untuk mengikuti konferensi ke 10 NPT, sebuah perjanjian internasional yang berlaku sejak tahun 1970 tentang pencegahan penyebaran senjata nuklir. Pertemuan yang diadakan di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat, itu telah beberapa kali mengalami penundaan sejak tahun 2020 karena pandemi Covid-19. Pertemuan kali ini dijadwalkan akan berlangsung hingga 26 Agustus 2022 mendatang.
“Menghilangkan senjata nuklir adalah jaminan bahwa senjata itu tidak akan pernah digunakan,” pinta Guterres seraya berjanji untuk berkunjung ke Hiroshima untuk memperingati jatuhnya bom atom yang meluluh lantahkan Hiroshima dan Nagasaki pada 6 Agustus 1945 oleh Amerika Serikat.
“Hampir 13.000 senjata nuklir yang ada saat ini tersimpan di gudang senjata di seluruh dunia. Semua ini pada saat tumbuhnya risiko proliferasi dan pagar pembatas untuk mencegah eskalasi melemah,” ujar Guterres.
Pada bulan Januari, lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB (Amerika Serikat, Cina, Rusia, Inggris, Rusia, Prancis) berjanji untuk mencegah penyebaran senjata nuklir. Pada konferensi tinjauan tahun 2015, para pihak terkait tidak mencapai kesepakatan tentang masalah-masalah substantif.