Sikap PSI Soal Poligami Malah Bikin Gaduh
Pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie kembali menuai kontroversi. Kali ini kecaman itu datang dari elemen Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB).
Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Jenderal GUIB Mochammad Yunus. Menurutnya pernyataan Grace, soal penolakan terhadap poligami itu justru semakin menambah kegaduhan di tengah masyarakat.
“Apa yang dikatakannya itu, justru semakin menambah perdebatan di tengah masyarakat,” kaya Yunus, Rabu 12 Desember 2018.
Yunus menyebutkan penolakan PSI terhadap praktik poligami tersebut sebagai sikap yang bertentangan dengan local wisdom yang justru sudah ada sejak dulu di Indonesia.
“Itu artinya dia kan menentang apa yang selama ini jadi local wisdom di masyarakat. Karena adat di tiap daerah di tiap kelompok masyarakat tentu pasti berbeda-beda,” kata dia.
Menurutnya poligami pada tataran sebagian masyarakat Indonesia sudah menjadi tradisi. Itu dibuktikan dari adanya sejumlah keluarga yang menerapkan praktik tersebut. Praktik poligami pun semakin diperkuat berdasarkan sejumlah tokoh bangsa juga melakukannya.
Yunus mengatakan dalam Islam sendiri poligami bukanlah suata yang dilarang selama dalam praktiknya itu tak keluar dari syariat-syariat agama.
“Poligami itu bukan sesuatu yang dilarang. Yang dilarang itu khomer (minuman keras), aliran sesat, dan prostitusi,” kata dia.
Sebelumnya, Ketum PSI Grace Natalie menyatakan partai yang dipimpinnya tidak akan pernah mentolerir apalagi mendukung praktek poligami.
“PSI tidak akan pernah mendukung poligami. Tak akan ada kader, pengurus, dan anggota legislatif dari partai ini yang boleh mempraktikan poligami,” kata dia, di Surabaya, Selasa, 11 Desember 2018.
Tak hanya itu, PSI kata dia, juga akan memperjuangkan pemberlakuan larangan poligami bagi pejabat publik di Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif, serat Aparatur Sipil Negara.
“Kami akan memperjuangkan revisi atas undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, yang memperbolehkan poligami,” kata dia.
Menanggapi hal itu, Yunus pun mengatakan seharusnya, Grace dan PSI bisa mencari tahu lebih dalam lagi dan berdialog lebih dulu soal praktik poligami, sebelum melempar stigma ke masyarakat. (frd)
Advertisement