Hinca: Diacak-acak, Pendukung Prabowo-Sandi Semakin Solid
Sekjen DPP Partai Demokrat, P Hinca Panjaitan, menegaskan ada pihak yang disinyalir menggunakan politik warisan zaman penjajah. Yakni, memecah-belah dan menguasai untuk mengalahkan pesaingnya.
Sekarang giliran PAN, salah satu partai koalisi Prabowo-Sandi yang dirong-rong. Partai Demokrat sebelumnya juga sempat diincar. Tapi para pendukung Capres Cawasres Prabowo-Sandi, yang menjadi target politik pecah belah itu semakin solid dan kuat.
"Ibarat bola kalau dibanting, mentalnya semakin tinggi," kata Hincan kepada ngopibareng.id, di Jakarta Kamis 27 Desember 2018.
Partai Demokrat sebagai salah satu pendukung Prabowo-Sandi, sudah biasa menyikapi politik warisan penjajah. Kalau nyatanya ada yang protol kemudian menyeberag ke kubu lawan, dengan mudah bisa dibaca kualitas kader tersebut. Itulah yang hanya mencari untung.
"Tapi itu hak politik seseorang PD tak mau repot. Karena kader PD yang lebih baik semakin banyak," kata Hinca.
Menurut Hinca, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudoyono, saat ini sedang mematangkan konsep kampanye untuk memenangkan Prabowo Sandi, sebagai tindak lanjut pertemuan SBY - Prabowo beberapa hari lalu.
Konsep itu merujuk pada pengalaman SBY dua kali memenangkan Pilpres akan disinergikan dengan konsep yang sedang digodok Prabowo.
Sekjen PD itu mengisyaratkan, SBY dan Prabowo akan berkampanye dalam satu panggung dengan Prabowo dan Sandiaga Uno, sebagai gong dari rangkaian kampanye yang cukup panjang. Soal tempat bisa di Jawa Timur, Jawa Tengah atau Jawa Barat, bahkan di luar pulau. Disesuaikan dengan kondisi dan situasi, kata Hinca.
Menurut Hinca PD juga mempunyai lembaga survei internal. Tanda tanda Prabowo-Sandi memenangkan Pilpres 2019 semakin terang. Demikian Hinca yakin akan membawa kemenangan. (asm)