Karyawan Terindikasi Covid, BRI Kota Malang Buka Seperti Biasa
Pimpinan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Martadinata, Kota Malang, Muhammad Zulham Salahuddin, mengatakan, bahwa kantor cabang yang lokasinya masih satu kompleks dengan Kantor Wilayah (Kanwil) BRI Malang masih beroperasi seperti biasa setelah ada 2 karyawannya yang terkonfirmasi Covid-19.
"Pelayanan seperti biasa, customer service (CS) kami ada, teller kami ada. Jadi yang mau buka rekening bisa, mau ganti ATM, setor tunai dan lain sebagainya normal berjalan seperti biasa," tuturnya pada Rabu 8 Juli 2020.
Zulham menerangkan, dari total 60 karyawan BRI Cabang Martadinata, Kota Malang, 70 persen statusnya Work From Home (WFH). Sedangkan sisanya 30 persen masuk kantor.
"Karyawan yang masuk meliputi customer service, teller, admin kredit, supervisor dan karyawan bagian marketing," tuturnya.
Pihak BRI Cabang Martadinata juga sudah memindahkan pelayanan kantor ke gedung baru yang masih terletak di kompleks yang sama.
"Gedung lama kami sterilkan dan dikosongkan, kami pindah ke gedung sini. Gedung ini awalnya digunakan untuk pelayanan perizinan kredit pegawai dan pensiunan. Sekarang kami pakai untuk operasional," terangnya.
Zulham juga menerangkan bahwa pihaknya dalam melakukan pelayanan kepada nasabah dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Mulai pengecekan suhu tubuh sampai physical distancing atau jaga jarak.
"Sebelum masuk kami siapkan thermo gun. Ada westafel untuk cuci tangan. Kemudian nasabah pakai masker. Jika tidak bawa, kami sediakan. Di dalam pun kami ada batas pelindung dari mika yang melindungi. Jadi baik CS, maupun teller kami juga memakai face shield," tuturnya.
Seperti yang diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, Kantor Wilayah (Kanwil) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Malang di Jalan Raden Eddy Martadinata, Kota Malang ditutup karena ada indikasi karyawan bank tersebut terkonfirmasi Covid-19.
Pihak BRI juga sedang melakukan koordinasi dan pemantauan bagi pekerja yang melakukan isolasi mandiri sesuai dengan protokol kesehatan.
BRI sendiri telah melakukan tracing atas aktivitas dan kontak yang dilakukan oleh pekerja terpapar, guna memutus mata rantai dan mencegah penularan di sekitar kantor.
Advertisement