Sekitar 1 juta Meter Kubik Sedimen Waduk Wlingi-Lodoyo Digelontor
Perum Jasa Tirta (PJT) I melakukan kegiatan tahunan berupa pengosongan dan penggelontoran (flushing) dua waduk di aliran Sungai Brantas yang ada di wilayah Kabupaten Blitar, yakni Waduk Wlingi dan Waduk Lodoyo, 5 hingga 11 Maret 2023.
Flushing, dikenal oleh masyarakat setempat dengan istilah “pladu”, adalah pengosongan tampungan air yang ada di waduk dengan tujuan pemulihan daya tampung waduk yang menurun akibat sedimentasi.
Plt Direktur Utama sekaligus Direktur Pelaksana PJT I Milfan Rantowi mengatakan kegiatan flushing dua waduk yang ada di wilayah Kabupaten Blitar tersebut diharapkan akan mampu menguras lebih dari 1 juta meter kubik sedimen.
“Pembukaan penuh pintu air waduk akan menggelontorkan sedimen yang telah terkumpul selama setahun di dasar waduk,” ujar Milfan melalui pernyataan tertulis yang diterima Ngopibareng.id, Kamis, 9 Maret 2023.
Menurutnya, jumlah sedimen yang akan terkuras dari kedua waduk diharapkan mencapai lebih dari 1 juta meter kubik.
Volume sedimen tersebut, ujarnya, didasarkan pada penghitungan jumlah sedimen yang mampu dikuras dari Waduk Wlingi dan Waduk Lodoyo pada kegiatan flushing satu tahun yang lalu.
Flushing tahun 2022, kata dia, terhitung sekitar 603.000 meter kubik sedimen terkuras dari Waduk Wlingi dan 561.000 meter kubik dari Waduk Lodoyo. Sehingga total mencapai sekitar 1,16 juta meter kubik sedimen.
“Tujuan utama flushing adalah memulihkan daya tampung air dari waduk. Flushing tahun 2022 mampu meningkatkan kapasitas Waduk Wlingi sebanyak 27 persen dan Waduk Lodoyo 18 persen,” jelasnya.
Dengan pulihnya kapasitas waduk, tambah Milfan, maka fungsi waduk dalam pemanfaatan sumber daya air Sungai Brantas pun akan lebih optimal baik untuk pembangkitan listrik ataupun untuk pengairan lahan pertanian terutama selama musim kemarau.
Waduk Wlingi dan Waduk Lodoyo, kata dia, mampu mengairi lahan pertanian di Blitar dan Tulungagung seluas sekitar 13.000 hektar. Sementara untuk pembangkit listrik, lanjutnya, kedua waduk mampu menghasilkan daya sebesar 58,7 mega watt.
Milfan menghimbau selama kegiatan penggelontoran berlangsung, masyarakat sekitar bantaran Sungai Brantas tidak melakukan aktivitas di sungai, karena berbahaya bagi keselamatannya. Mengingat, biasanya setiap dilakukan kegiatan pladu, masyarakat malah ke sungai mencari ikan.
Ditambahkannya, bahwa flushing juga berfungsi untuk membersihkan sampah yang ada di intake irigasi dan intake ke instalasi pembangkit listrik sehingga suplai air ke kedua intake akan meningkat.
“Kami juga harus memastikan bahwa tidak terjadi perubahan signifikan terhadap instrumentasi yang diukur. Bendungan harus aman dilihat dari standar keberterimaan atas tekanan air pori, rembesan, muka air tanah maupun dari segi deformasinya," ungkapnya.
Milfan mengatakan bahwa flushing juga akan meningkatkan kemampuan alami sungai untuk mempurifikasi kualitas air.
"Kondisi kualitas air setelah pelaksanaan flushing umumnya akan membaik jika dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini karena pada saat penggelontoran, sedimen dan nutrien yang mengendap di dasar waduk dan sungai akan kembali mengalir dan secara alami memecah konsentrasi kandungan yang berlebih, sehingga sungai kembali mampu mempurifikasi dirinya," ungkapnya
Advertisement