Sekeluarga Korban Tidur dalam Mobil Ber-AC, Ini Penyebabnya
Tiga korban dari satu keluarga ditemukan tak sadarkan diri di dalam mobil yang terparkir di halaman mesjid di Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Riau, Sabtu 4 Mei 2019. Diduga hal itu akibat keracunan emisi gas pembuangan mobil. Indikasinya akibat tidur semalaman memakai AC.
Ketiga koban ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri didalam mobil Toyota Inova, yang terparkir di depan Masjid AT-Taqwa Jalan Lintas Riau - Sumbar tepatnya di depan Yonif 132/ Bimasakti Salo.
"Saat ditemukan, mobil penumpang jenis Toyota Inova yang ditumpangi ketiga korban ini mesinnya dalam kondisi hidup, sedangkan satu dari tiga korban terlihat mengeluarkan busa dari mulutnya dan sudah meninggal dunia," kata Kasubag Humas Polres Kampar, Iptu Deni Yusra, Selasa 7 April 2019.
Sementara itu, lanjut Deni, dua orang korban belum sadarkan diri dan mendapatkan perawatan medis di RSUD Bangkinang.
Identitas ketiga korban yakni, Farid (40) dan Noviantri (40) keduanya belum sadarkan diri masih dalam perawatan di RSUD Bangkinang, satu korban Faris Alfarab (14) meninggal dunia.
"Saat ditemukan, mobil penumpang jenis Toyota Inova yang ditumpangi ketiga korban ini mesinnya dalam kondisi hidup, sedangkan satu dari tiga korban terlihat mengeluarkan busa dari mulutnya dan sudah meninggal dunia," kata Kasubag Humas Polres Kampar, Iptu Deni Yusra.
"Ketiga korban ini merupakan satu keluarga yang tinggal di Perumahan Indah Loka di Jalan Harapan Raya Ujung Pekanbaru," terang Deni.
Korban pertama kali ditemukan oleh Babinsa Salo Serka Saty Darma, sekitar pukul 08.00 WIB, karena mendapat Informasi dari Grub Telegram untuk mencari keberadaan mobil Toyoya yang terpantau melalui aplikasi Google Maps berada di wilayah Desa Salo. Kemudian anggota Babinsa ini, mencari keberadaan mobil tersebut dan menemukannya diparkiran Mesjid AT Taqwa, tepatnya di depan Batalyon 132/ BS Salo.
Setelah itu dia melihat dari kaca mobil bahwa ada tiga orang yang berada di dalam mobil, dimana 2 orang berada di kursi depan dengan posisi kaki diatas dasboard dengan kondisi kaki puncat, serta seorang anak laki-laki berada dikursi belakang dalam posisi tidur, ungkapnya.
Melihat kondisi tersebut, anggota Babinsa kemudian membuka pintu mobil untuk mengetahui kondisi korban. Namun ketiga korban sudah tidak sadarkan diri, dan satu korban (Faris Alfarab) terlihat sudah mengeluarkan busa dari mulutnya.
Kemudian Babinsa menghubungi Piket Provoost, Pasi Intel Batalyon 132/ BS dan petugas Kesehatan dari Yonif 132/ BS, dan berkoordinasi dengan Pihak kepolisian dari Polres Kampar.
Saat ditemukan kondisi dua orang korban masih bergerak, lalu Pasi Intel bersama Piket Provost dan Babinsa membawa korban Ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Husada Bunda yang tidak jauh dari lokasi penemuan ini. Dari keterangan pihak keluarganya, korban berangkat dari Pekanbaru menuju Sumbar pada Jumat sekitar pukul 16.00 WIB, kemudian pada pukul 22.00 WIB pihak keluarga kehilangan kontak dengan korban yang sedang dalam perjalanan.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara pihak kepolisian Polres Kampar, korban diduga mengalami keracunan dari emisi gas pembuangan mobil yang mereka tumpangi, saat beristirahat didalam mobil dengan kondisi mesin dan Ac mobil hidup, kata Deni.
Dari kasus ini, sebuah pelajaran. Kita semua yang bepergian jauh mending cari penginapan apabila tak bisa melanjutkan perjalanan. (an)