Sekda Jombang Pastikan Santri Sudah Mudik Sebelum Ada Larangan
Ribuan santri dari sejumlah pesantren di Jombang, Jawa Timur, diketahui sudah pulang ke daerahnya masing-masing. Hal tersebut tak lepas dari peran pemerintah daerah. Menurut Sekdakab Jombang, Akhmad Jazuli kepada Ngopibareng.id, jauh hari pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan semua pengasuh agar segera memulangkan santri sebelum masa larangan mudik tiba.
“Perwakilan setiap pesantren sudah saya kumpulkan dan musyawarah, santri harus pulang sebelum tanggal (larangan mudik) yang ditetapkan itu. Saat ini sudah pulang,” ucapnya.
Pemulangan santri menurutnya dilakukan jauh sebelum tanggal ditetapkan larangan mudik, yaitu 6 Mei 2021. “Supaya lebih terkontrol, saat penanganan terkait larangan mudik lebaran. Kami memastikan pada tanggal 6 sampai 17 Mei nanti tidak ada santri yang masih mudik atau santri luar yang ke Jombang,” jelasnya.
Jazuli menambahkan jika masih ada santri luar daerah yang pulang ke Jombang, tetap akan menjalani protokol kesehatan (prokes) dan isolasi mandiri selama lima hari.
Di tempat terpisah, Polres Jombang memastikan santri yang mondok di Kabupaten Jombang masih boleh melakukan aktivitas mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri maksimal 5 Mei 2021.
Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho menyebut pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin mengaplikasikan sistem pengetatan ini. Tujuannya untuk mengurangi aktivitas masyarakat yang tidak perlu.
“Harus tetap patuh pada protokol kesehatan, dan kami akan semaksimal mungkin memberlakukan larangan mudik tahun ini dengan melakukan pemeriksaan,” katanya.
Polres Jombang juga akan melakukan penyekatan di lima titik untuk mencegah masuknya pemudik ke wilayah Jombang. Lima titik penyekatan di antaranya pintu tol Tembelang, pintu tol Bandar Kedungmulyo, perbatasan Jombang-Mojokerto (Mojoagung), perbatasan Jombang-Batu (Ngoro), dan perbatasan Jombang-Lamongan (Kabuh).