Taman Bungkul dan Taman Lainnya di Surabaya Tutup
Pemerintah Kota Surabaya mengeluarkan peraturan untuk menutup tahura (taman hiburan rakyat), kebun raya mangrove, dan mini agrowisata. Pengumuman itu diunggah akun Instagram Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya (DKPP). Kebijakan penutupan ini untuk mengantisipasi peyebaran virus corona atau Covid-19.
Sebelum wabah corona, warga Surabaya biasa menggunakan fasilitas taman untuk berkumpul keluarga, melakukan terapi kesehatan dengan berjalan di atas batu, hingga wahana bermain anak-anak.
Ngopibareng.id, Minggu 22 Maret 2020 pagi, mengunjungi empat taman ikonik di Surabaya yakni Taman Bungkul di Raya Darmo, Taman Lalu Lintas di Keputran, Taman Harmoni dan Hutan Bambu di Keputih.
Dari keempat taman itu, Taman Bungkul dan Taman Harmoni masih terlihat sejumlah pengunjung. Padahal Pemerintah Kota Surabaya sudah mengeluarkan pengumuman penutupan taman tersebut sejak Sabtu, 21 Maret 2020 malam.
Di Taman Bungkul terlihat sekitar 15 pedagang kaki lima yang masih berjualan. Mereka berjualan lumpia, es teh, bakso, buah, semanggi hingga sate. Sentra PKL (Pedagang Kaki Lima) pun masih buka. Di sisi lain, pengunjungnya sendiri hanya terlihat segelintir orang. Sekitar 10 orang masih berlalu-lalang di luar taman.
“(Taman Bungkul) tutup dari Sabtu malam,” kata salah satu pedagang makanan yang biasa berjualan di Taman Bungkul hingga pukul 00.00 WIB.
Sebelum penutupan Taman Bungkul, Pemkot Surabaya sudah meniadakan car free day (CFD) sejak 15 Maret lalu.
Ngopibareng.id lalu bergeser ke Taman Keputran. Tidak ada pengunjung sama sekali. Hanya terlihat dua petugas kebersihan dan satu linmas berjaga di dalam pos. Suasana Taman Lalu Lintas juga sepi pengunjung. Ada tali hitam yang dipasang mengitari taman. Ada sebuah pengumuman yang menyebutkan bahwa penutupan hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
"Untuk pencegahan... dimohon pengunjung taman segera meninggalkan area taman. *sampai waktu yang belum ditentukan," demikian tulisan cetak hitam di kertas HVS yang digantung ditali.
Taman Harmoni Keputih masih tampak delapan pengunjung berfoto di area bambu pada pukul 11.00 WIB. Tak terlihat petugas berjaga. Meski demikian, ada tulisan pemberitahuan taman ditutup di portal area taman.
Sebaliknya, Hutan Bambu Keputih di Jalan Bumi Marina Emas tampak ada tujuh sepeda motor parkir, dan sekitar 8 orang tengah berswafoto. Di depan area Hutan Bambu itu terpantau sembilan pedagang tengah menjajakan es cao, batagor, kerupuk hingga bakso.
Muhammad Idris, penjaga parkir Hutan Bambu, mengaku tidak ada pemberitahuan penutupan lokasi dari pihak terkait. Selain itu, lanjut Idris, lokasi tersebut bukanlah taman.
“Nggak ada pemberitahuan untuk menutup. Kalau ada ya saya lakukan. Ini kan hutan, bukan taman,” tutupnya.
Advertisement