Sekolah di Banyuwangi Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Sejumlah sekolah di Banyuwangi mulai melakukan pembelajaran tatap muka (PTM), Senin, 18 Januari 2021. Pelaksanaan PTM ini menyusul turunnya izin dari Bupati Banyuwangi, akhir pekan lalu.
Untuk sekolah menengah atas ada 20 sekolah yang melaksanakan PTM. Untuk Sekolah Dasar (SD) juga ada beberapa sekolah yang sudah melakukan PTM.
“Sudah turun (izin dari Bupati), tanggal 15 (Jumat, 15 Januari 2020) kemarin,” kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Banyuwangi, Istu Handono, Senin, 18 Januari 2021.
Dia menjelaskan, sejak 4 Januari 2021 pihaknya sudah meminta sekolah untuk mengumpulkan dokumen kesiapan pelaksanaan PTM.
Total ada 12 item dokumen yang harus disiapkan sekolah mulai dokumen panduan kegiatan belajar mengajar, panduan protokol kesehatan, izin orang tua, hingga hasil rapid test.
“Begitu rekom turun lalu saya data sekolah yang mengumpulkan berkas. Ada 61 sekolah dari 191 sekolah yang mengumpulkan. Dari 61 yang betul-betul lengkap dan siap ada 20 sekolah,” jelasnya melalui sambungan telepon.
Oleh karena itu, lanjutnya, terhitung mulai hari ini Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur meluncurkan PTM. Sebanyak 20 sekolah yang melaksanakan PTM itu terdiri dari 10 SMK dan 10 SMA yang tersebar di 12 kecamatan.
Sekolah-sekolah itu diantaranya SMA 1 giri, SMA 1 Glagah, SMA 1 Banyuwangi, SMK 1 Glagah dan lain-lain. Sekolah yang diizinkan untuk melaksanakan PTM, tenaga pendidiknya sudah menyertakan lampiran negatif rapid baik antibody maupun antigen.
“Intinya pembelajaran hanya 3 jam mulai jam 07.00 WIB – 10.00 WIB, tidak ada istirahat. Satu kelas hanya boleh diiisi 18 siswa. Kantin tidak boleh buka,” tegasnya.
Materi pembelajaran dalam PTM ini, menurut Istu Handono, tidak ada mata pelajaran yang bersifat teori. Untuk SMA, kata Dia, hanya mata pelajaran yang bersifat praktikum di laboratorium. Sedangkan untuk SMK mata pelajaran yang bersifat produktif atau praktek di bengkel atau di laboratorium saja.
Lebih jauh dijelaskan, yang diizinkan masuk sekolah dalam PTM ini hanya 25 persen dari jumlah siswa yang ada di sekolah. 25 persen itu boleh kelas XII saja, boleh kelas XII dengan kelas X. Tapi harus diutamakan yang kelas XII.
“Karena kelas XII ini tinggal 1,5 bulan lagi. Setelah itu mereka akan ujian akhir semester, ujian sekolah dan ujian akhir sekolah,” tegasnya.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Banyuwangi membantah telah memulai PTM. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno menyatakan belum ada PTM untuk SD maupun SMP.
“Belum ada, belum mas,? ujarnya melalui pesan WhatApp.
Informasi yang berhasil dihimpun Ngopibareng.ID, beberapa SD telah mulai melakukan PTM. Seperti SD beberapa SD di wilayah Kecamatan Glagah dan Kecamatan Banyuwangi. Salah satu SD di Kecamatan Banyuwangi yang mulai melakukan PTM adalah SD IV Penganjuran, Banyuwangi.
“Hari ini di sekolah SDN IV Penganjuran sudah ada PTM. Saya tahunya dari grup Wali Murid,” ujar salah satu wali murid di SDN IV Penganjuran, Banyuwangi, Happy Oktavia.