3 Perangkat Desa di Mojokerto Diduga Selewengkan Beras Bansos, Sejumlah Saksi Diperiksa
Polisi mendalami kasus tiga perangkat Desa Baureno, Jatirejo, Mojokerto yang digerebek warga karena diduga menyelewengkan beras bantuan sosial (bansos). Polisi menyebut masih akan memanggil sejumlah saksi atas kegiatan dugaan penyelewengan tersebut.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Nova Indra Pratama mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah orang saksi dari kasus tersebut. “(Yang sudah diperiksa?) Saksi-saksi yang tahu dan kepala desa dan termasuk tiga perangkat, tapi akan masih kita dalami lagi,” kata Nova Indra Pratama kepada wartawan, Rabu 16 Oktober 2024.
Saat ini, lanjut Nova, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Menurutnya, pihaknya masih membutuhkan keterangan dari saksi- saksi lainnya yang disebutkan dalam pemeriksaan.
Di antaranya, pihak Kantor Pos selaku penyalur beras bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan BNI. Termasuk memeriksa kembali data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sudah dan belum menerima bansos beras.
“Masih saya periksa saksi-saksi yang lain. Sama kita konfimasi ke PT Pos dan Bank BNI kalau tidak salah. Nanti kita juga cek ke keseluruhan KPM, apakah betul sudah menerima apa belum,” ungkapnya.
Selain itu, sekitar 80 sak beras bansos yang belum tersalurkan hingga saat ini masih disita. Masing-masing berisi 10 kg. Rencananya, kata Nova, beras tersebut akan disalurkan kepada para KPM apabila dinilai layak. “Kalau masih bisa, maka akan disalurkan sesuai dengan tujuannya. Tidak ada fungsinya disita, mending disalurkan ya,” ujar Nova.
Sebelumya diberitakan, warga Desa Baureno, Jatirejo, Mojokerto digegerkan dugaan penyelewengan puluhan karung beras bantuan pemerintah. Mirisnya, aksi yang diduga dilakukan oleh tiga oknum perangkat desa setempat itu dipergoki warga.
Beras kemasan 10 kilogram (kg) tersebut merupakan bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) tahap III besutan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang didistribusikan melalui PT Pos Indonesia.
Kecurigaan warga berawal ketika bantuan disalurkan ke balai desa setempat, Selasa, 8 Oktober 2024, pagi. Menginjak sekitar 11.30 WIB, penyaluran bagi sekitar 547 warga penerima bantuan mendadak dihentikan. Karena petugas Pos harus melanjutkan pembagian di Desa Sumberjati.
Petugas Pos pun menitipkan 3 perangkat Desa Desa Baureno lantaran masih tersisa sekitar 80 sak beras. Tiga perangkat Desa Baureno tersebut adalah Kaur Keuangan, Kaur Pelayanan dan Kaur Pemerintahan.
Mereka sepakat akan menyalurkan ke rumah masing-masing KPM dengan menggunakan pikap milik salah satu perangkat desa. Namun, ditengah perjalanan pemilik mobil pikap ditelepon istrinya diminta untuk mengantarkan kunci ke rumah di Desa Sentonorejo, Trowulan, Mojokerto.
Hal tersebut membuat warga curiga. Secara diam-diam sejumlaj warga membuntuti mobil. Pikap tersebut mengarah dan diparkir di garasi rumah mertua salah satu perangkat pemilik mobil.
Seketika itu, warga menggerebek ketiga oknum perangkat Desa Baureno yang disinyalir hendak menilap beras bantuan pemerintah tersebut. Selanjutnya, warga membawa mobil pikap berisi puluhan sak beras ke Polsel Jatirejo. Lalu meminta penjelasan kepada Kepala Desa Baureno, Abdori.