Sejumlah Kiai Sepuh Apresiasi Langkah PKB dan PDIP
Surabaya : Sejumlah kiai kepuh di Jawa Timur mengapresiasi langkah PDI Perjuangan dan PKB yang menindaklanjuti keputusan ulama Nahdlatul Ulama (NU) mengusulkan nama Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai calon Gubernur Jatim.
"Kami sangat menghargai dan mengapresiasi PDI Perjuangan dan PKB yang tak melupakan sejarah tentang usulan para kiai-kiai NU menghadapi Pilkada Jatim," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin Kediri, KH Anwar Iskandar, ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa 17 Oktober 2017.
Bahkan, keputusan menyandingkan Gus Ipul dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas merupakan langkah tepat karena menyinergikan kaum nasionalis dan agamis.
Selain itu, ia juga mengingatkan pasangan Gus Ipul dan Abdullah Azwar Anas untuk menghindari politik fitnah menjelang Pemilihan Kepala Daerah setempat pada 2018.
"Hindari politik fitnah, ujaran kebencian dan semua yang bisa memecah belah kesatuan bangsa, khususnya di media sosial," kata Wakil Ketua Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jatim tersebut.
Menurut dia, politik fitnah merupakan bentuk tidak santun yang mengarah pada perpecahan bangsa, serta dilarang oleh Islam.
"Sudah sangat jelas bahwa itu hukumnya haram. Kami harap tak ada politik yang mengarah ke arah sana dan tak terpancing isu-isu provokatif di media sosial," ucapnya.
Gus War, sapaan akrabnya, mengaku sejumlah kiai telah menyampaikannya secara langsung ke Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas yang telah ditetapkan sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim oleh PDI Perjuangan serta PKB.
Pertemuan yang digelar hari ini di Surabaya juga diikuti sejumlah kiai dan ulama NU, yakni KH Zainudin, KH Nurul Huda, KH Anwar Manshur, KH Kafabih Mahrus, KH Fuad Jazuli, KH Fuad Sidogiri, KH Idris Hamid, KH Nuruddin Bangkalan, KH Ghozali Sampang.
Kemudian, KH Mahrus Sampang, KH Miftahul Achyar, KH Mujib Imron, KH Fahrur Rozi Malang, KH Mutawakkil Alallah, KH Ali Masyhuri, KH Syafiudin Sampang, KH Ubaidillah Faqih, KH Kholil Situbondo dan KH Nawawi Pasuruan.
Tak itu saja, para kiai selanjutnya akan melakukan sosialisasi ke umat sekaligus mengajak untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat serta menjaga Indonesia. (wah)