Sejumlah Daerah Ini Bakal Buka Sekolah di Tengah Pandemi
Pembelajaran tatap muka diganti dengan penerapan pembelajaran jarak jauh akibat pandemi Covid-19. Kini, sejumlah wilayah di Indonesia merencanakan untuk membuka sekolah dengan sejumlah persiapan beserta penerapan protokol kesehatan. Berikut daftar sejumlah wilayah yang akan membuka sekolah, dengan profil sebaran Covid-19 di wilayahnya.
Kota Batam
Dilansir dari Batam Pos, Walikota Batam Muhammad Rudi berencana menerapkan pembelajaran tatap muka pada pertengahan Agustus mendatang.
Pemerintah setempat akan mematangkan rencana ini dalam pertemuan pada awal Agustus. Sejumlah opsi yang akan dibicarakan antara lain membatasi jumlah siswa per kelas dari maksimal 40 orang menjadi 20 orang, sehingga akan membagi waktu sekolah menjadi kelas pagi dan siang.
Mempersingkat waktu istirahat hingga meniadakan waktu istirahat. Meminta agar guru masuk sekolah tepat waktu, serta meminta orang tua mengantar dan menjemput anaknya di pagar sekolah. Walikota mengaku kebijakan itu dilakukan lantaran desakan dari wali murid.
Selain itu, diketahui dari laman lawancorona.batam.go.id, update kasus Covid-19 per Senin 3 Agustus 2020 terdapat total 335 kasus Covid-19, dengan 15 di antaranya meninggal dan 254 lainnya sembuh. Terdapat 931 pasien dalam perawatan
Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengizinkan sekolah yang berada di zona hijau Covid-19 untuk melakukan pembelajaran tatap muka namun dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Bentuknya seperti menyediakan sarana cuci tangan bagi siswa dan guru, menerapkan kelas shift dengan jumlah siswa maksimal 50 persen dari daya tampung sekolah di setiap shift nya. Sehingga, dalam satu pekan, pelajar akan belajar di sekolah sebanyak tiga kali dan tiga hari yang lain digelar di rumah.
Laman pilkobar.jabarprov.go.id melaporkan terdapat total 6.693 kasus akumulatif Covid-19, dengan tambahan 8 kasus baru per Selasa, 4 Agustus 2020. Sebanyak 4.040 di antaranya sembuh dan 210 pasien meninggal. Dilansir dari Pikiran Rakyat, Jawa Barat melaporkan 257 kecamatan yang nihil kasus Covid-19.
Kalimantan Barat
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmadji berencana membuka kembali sekolah di awal Agustus 2020. Dalam rencana tersebut, hanya pelajar kelas 3 SMP, 3 SMA, dan 6 SD saja yang mulai menerapkan pembelajaran di sekolah.
Selain itu, guru diminta menjalani uji swab, sedangkan siswa diminta melakukan rapid test. Jika tingkat reaktif di bawah 3 persen, maka sekolah itu boleh menerapkan pembelajaran di sekolah. Ada pula uji sampling setiap bulan sekali untuk sekolah yang sudah aktif.
Dilansir dari Inside Pontianak, pada 2 Agustus 2020, SMPN 1 Pontianak kini menunggu instruksi dari Walikota Pontianak dan Dinas Pendidikan setempat. Mereka telah menggelar rapid test pada seluruh siswa dan guru, mengikuti protokol kesehatan sesuai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nomor 15 tahun 2020, dengan menyiapkan cuci tangan, mengatur jadwal, dan sesi tatap muka dengan mengutamakan kesehatan.
Sekolah juga mengurangi jumlah siswa di dalam kelas.
Sementara, dilansir dari data.kalbarprov.go.id, Kalimantan Barat melaporkan total akumulasi kasus Covid-19 sebanyak 387 kasus, dengan 355 pasien sembuh, 28 pasien dirawat, dan empat pasien meninggal. Terdapat 539 pasien suspek dengan 11 dirawat, 461 dipulangkan.
Kota Surabaya
Pemerintah Kota Surabaya berencana membuka 21 SMP dalam waktu dekat. Dilansir dari Ngopibareng.id, beberapa indikator yang akan menentukan dibuka atau tidaknya sebuah sekolah antara lain, sarana prasarana guru, sebaran orang yang terpapar Covid-19, dan izin orang tua.
Surabaya sendiri mencatat tambahan 111 kasus Covid-19 baru per Senin 3 Agustus 2020, dilansir dari laman Info Covid-19 Jawa Timur. Dalam laman yang sama juga disebutkan terdapat tambahan 101 pasien dalam perawatan (PDP) atau suspek dari Surabaya. Kota ini juga memiliki kasus akumulatif Covid-19 sebanyak 8.982, dengan 5.597 di antaranya sembuh, dan 781 meninggal.