Sejarah Rumah Sakit Indonesia di Gaza, hingga Dirudal Israel
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan bahwa dokter-dokter di Gaza mulai melakukan operasi tanpa anestesi karena menipisnya stok obat-obatan, termasuk obat bius. Salah satu rumah sakit yang digunakan warga Palestina untuk menyelamatkan diri adalah Rumah Sakit Indonesia.
Namun, Rumah Sakit Indonesia dituduh sebagai tempat menyembunyikan benteng bawah tanah Hamas oleh juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari.
Ironisnya, Al Jazeera melaporkan serangan 11 rudal Israel dalam satu hari ke daerah Taliza'tar. Lokasi ini sangat dekat dengan Rumah Sakit Indonesia, Kamis 10 November 2023.
"Rumah Sakit Indonesia mengalami kerusakan fisik. Indonesia sekali lagi mengutuk serangan-serangan biadab terhadap warga dan obyek sipil, khususnya fasilitas-fasilitas kemanusiaan di Gaza," ungkap juru bicara Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal dalam rilis resmi, Jumat 10 November 2023.
Sejarah Rumah Sakit Indonesia Pertama Kali Dibangun di Gaza
Rumah Sakit Indonesia dibangun pertama kali pada Mei 2011. Ini berdasarkan sumbangan dari Indonesia yang berjumlah Rp126 miliar. Rumah sakit tersebut selesai dibangun dan diresmikan oleh mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, pada 2015.
Rumah Sakit Indonesia terletak di Bait Lahiya, Kegubernuran Gaza Utara, Jalur Gaza, Palestina. Letak Rumah Sakit Indonesia di daerah konflik membuat rumah sakit ini mengalami beberapa kali penyerangan dan pengeboman.
"Serangan Israel membahayakan nyawa ratusan orang yang terluka, pasien, tenaga medis, jurnalis, dan ribuan pengungsi," ungkap juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra, dilansir dari Anadolu Agency.
Kondisi Rumah Sakit Indonesia terkini dilaporkan kekurangan bahan bakar dan terancam runtuh.