Sejarah Peringatan Hari Menopause Sedunia
Hari Menopause Seduni diperingati setiap tanggal 18 Oktober. International Menopause Society bersama Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Hari Menopause Sedunia sejak 2009. Hal ini sebagai sarana meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kondisi perempuan ketika berhenti menstruasi. Menopause terjadi seiring pertambahan usia.
Sebagai informasi, International Menopause Society adalah badan amal berbasis di Inggris yang dibentuk saat Kongres Menopause kedua di Yerusalem pada 1978.
Seperti dilansir National Today, dokter-dokter di Inggris pada 1800-an memberikan resep campuran soda berkarbonasi sebelum makan untuk pasien menopause. Mereka juga meresepkan opium dan ganja demi mengurangi gejala menopause.
Hingga pada 1890-an, para dokter mulai memberikan Ovariin kepada pasien menopause. Ovariin dibuat lewat proses pengeringan ovarium sapi.
Pada 1930-an, menopause digambarkan sebagai penyakit defisiensi hormon. Terapi Penggantian Hormon (HRT) menjadi salah satu obat yang paling umum dan canggih untuk gejala menopause.
Gejala Menopause
Dikutip dari menopause.org, beberapa hal menjadi gejala memasuki menopause, seperti menstruasi yang tidak teratur, hot flash (perasaan hangat yang datang tiba-tiba dan berlangsung intens di sekujur wajah, leher dan dada), vagina mengering, gangguan tidur, dan perubahan suasana hati atau perasaan. Hal tersebut terjadi karena perubahan level hormon ovarium (estrogen) yang tidak merata di tubuh.
Hal itu bisa terjadi bertahun-tahun sebelum memasuki menopause, yang disebut dengan perimenopause.
Normalnya, perempuan mengalami menopause pada usia 45 sampai 55 tahun. Namun satu persen wanita dapat mengalami menopause di bawah usia 40 tahun. Ini dikenal sebagai menopause dini.
Menopause dini bisa disebabkan kondisi medis seperti kelainan tiroid atau penyakit lupus. Kemoterapi dan radiasi juga rawan merusak ovarium dan menyebabkan menopause dini.
Menopause dini dapat berdampak pada kesehatan seseorang. Namun hal ini bisa diminimalisir dengan terapi hormon menopause (MHT) atau terapi pengganti hormon (HRT), maupun konsumsi pil kontrasepsi oral kombinasi estrogen dan progesteron.
Salah satu hal yang selalu dianjurkan untuk menghambat menopause adalah memperbaiki gaya hidup. Rutin berolahraga dapat meningkatkan produksi endorfin secara alami sekaligus untuk menjaga berat badan.