Sejarah Lailatul Qadar, Amalan dan Doa Khusus
Dalam sepuluh malam terakhir pada bulan Ramadan, terdapat Malam Seribu Bulan: Lailatul Qadar. Suatu malam, ketika segala doa dikabulkan dan Allah menurunkan Rahmat-Nya ke muka Bumi.
Ust Ma'ruf Khozin, Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur, menulis aneka amalan ibadah bulan Puasa, dalam buku "Sukses Ibadah Ramadhan". Di dalamnya, dijelaskan soal sejarah Lailatul Qadar dan amalan serta doa khususnya menyambutnya.
Al-Qadr artinya adalah keputusan hukum terhadap sesuatu, karena besarnya kedudukan dan kemuliaan malam tersebut, dan karena di malam tersebut Malaikat menulis takdir-takdir yang terjadi di malam tersebut sampai 1 tahun ke depan” (Faidl al-Qadir Syarah al-Jami’ ash-Shaghir 2/199)
Sejarah Lailatul Qadar
Diriwayatkan bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم suatu hari menceritakan 4 orang dari Bani Israil yang menyembah Allah l selama 80 tahun, yang tidak pernah berbuat maksiat sekejap matapun, yaitu Ayub, Zakariya, Hizqil bin ‘Ajuz dan Yusya’ bin Nun. Maka para sahabat mengagumi hal itu. Kemudian datanglah Jibril kepada Nabi صلى الله عليه وسلم dan berkata: “Wahai Muhammad, umatmu kagum dengan ibadah selama 80 tahun, yang tidak pernah berbuat maksiat sekejap matapun.
Kemudian Allah menurunkan yang lebih baik dari ibadahnya orang Israil tersebut. Kemudian Jibril membacakan kepada Nabi: “.
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan” (al-Qadr: 1-3) Ini lebih utama dari pada yang dikagumimu dan umatmu”. Kemudian Rasulullah dan sahabat merasa senang dengan hal itu” (Tafsir Ibnu Katsir 8/443)
Mengabarkan Lailatul Qadar
“Rasulullah صلى الله عليه وسلم keluar hendak mengaarkan Lailatul Qadar, kemudian ada pertengkaran diantara 2 orang dari kaum Muslimin.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Sungguh aku keluar untuk mengabarkan pada kalian tentang Lailatul Qadar. Dan sungguh fulan dan fulan bertengkar, maka Lailatul Qadar diangkat. Mungkin ini lebih baik bagi kalian. Carilah Lailatul Qadar di malam 27, 29 dan 25” (HR Bukhari dari Anas)
Amalan Malam Lailatul Qadar
Anas berkata: “Amal ibadah di malam Lailatul Qadar, sedekah, salat dan zakat adalah lebih utama daripada 1000 bulan” (al-Hafidz asSuyuthi dalam ad-Durr al-Mantsur 10/303)
Doa Lailatul QadarDari Aisyah, ia bertanya: “Wahai Rasul jika saya mengetahui Lailatul Qadar apa yang say abaca?” Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: “Bacalah Allahumma, innaka afuwun tuhibbul afwa fa'fu anni. Ya Allah, Engkau maha pemaaf, nan mulia. Senang memaafkan. Maka ampunilah saya” (HR Turmudzi).
Berikut Doa Lailatul Qadar:
Lafaz:
Allahumma innaka afuwun tuhibbul afwa fa'fu anni.
Artinya:
"Engkau maha pemaaf, nan mulia. Senang memaafkan. Maka ampunilah saya”