Sejarah Buruk 2018 di Roma Terulang
Sejarah buruk di Roma Italia pada Liga Champions 2017-2018 terulang. Barcelona yang memegang keunggulan agregat menyusul kemenangan di leg pertama harus tersisih setelah tumbang di leg kedua.
Pada Liga Champions 2017-2018 lalu, Barcelona juga memiliki keunggulan agregat 4-1 atas AS Roma. Namun, langkah Blaugrana terhenti setelah mereka kalah 0-3 di Olympico. Barcelona tersingkir setelah kalah gol tandang.
Pada semifinal Liga Champions kali ini, sebetulnya posisi Barcelona lebih baik. Lionel Messi dkk, mengantongi keunggulan agregat 3-0 menyusul kemenangan di leg pertama yang berlangsung di Camp Nou. Namun di luar dugaan, mereka malah kalah dengan skor 4-0 lewat dua gol Divock Origi dan Georginio Wijnaldum.
Barcelona memang tak layak menang di laga ini. Pasalnya, Liverpool tampil lebih sempurna, baik saat bertahan maupun ketika menyerang. Sebaliknya, anak buah Ernesto Valverde tampil buruk, mereka nyaris tak mampu membahayakan gawang Liverpool, terutama di babak kedua.
Dengan kekalahan ini, Lionel Messi dkk harus mengubur mimpinya membawa pulang gelar juara Liga Champions musim ini.
Sementara bagi Liverpool, kemenangan ini juga mengulang sejarah indah mereka di final Liga Champions 2004-2005 di Istanbul-Turki lawan AC Milan. Bedanya, di laga itu Liverpool berhasil menyamakan kedudukan 3-3 setelah tertinggal 0-3 di babak pertama.
The Reds akhirnya keluar sebagai juara setelah mereka berhasil memenangi drama adu penalti (3-2) dari Rossoneri kala itu.
Di leg kedua semifinal kali ini, Liverpool berhasil membalikkan keadaan dengan permainan yang luar biasa. Dipadu dengan semangat pantang menyerah, Liverpool memaksa Barcelona bertekuk lutut. Allez...Allez...Allez The Reds!