Sejarah April Mop dan Alasan Google Meniadakan Perayaan Tahun Ini
Setiap 1 April, biasa diperingati sebagai April Mop. Di belahan dunia bagian barat, April Mop biasa disebut sebagai April Fools Day atau hari untuk mengerjai orang atau kini biasa disebut sebagai prank.
Google biasanya juga merayakan April Mop dengan menebar aneka lelucon di seluruh layananannya mulai dari Gmail, Google Translate hingga Google Maps.
Namun kali ini google sengaja meniadakannya sebagai bentuk duka atas mewabahnya virus Corona. "Tujuan utama saat ini adalah membantu orang-orang, mari simpan lelucon pada bulan April," tulis bocoran email internal Google yang beredar luas di jagad maya.
Google juga telah memerintahkan seluruh devisi untuk menghentikan proyek pembuatan lelucon baik untuk kegiatan internal maupun eksternal.
Lantas bagaima sebenarnya asal mula tradisi yang bertujuan untuk mempermalukan teman atau kerabat ini?
Wikipedia mencatat, April Mop pernah terjadi pada 1 April tahun 1957. Saat itu, dimulai ketika ribuan orang Inggris sedang menyaksikan sebuah reality show berjudul "Panorama".
Dalam acara itu, dipertontonkan sebuah segmen berita berdurasi empat menit yang menunjukan pasta matang menjuntai dari pohon-pohon anggur milik seorang keluarga. Namun tayangan ini hanyalah tipuan yang membuat para penonton marah.
Stasiun televisi yang menyiarkan acara inipun mendapatkan banyak kiriman surat bernada "amarah". Uniknya, amarah ini justru membuat pihak stasiun televisi senang karena telah mampu mengangkat kembali tradisi April Mop yang kala itu mulai ditinggalkan.
Entah mulai kapan April Mop digelar. Beragam spekulasi menyebut April Mop berasal dari Romawi.
Di Inggris sendiri, April Mop pernah terjadi pada tahun 1686 ketika penulis biografi John Aubrey menggambarkan hari pertama April sebagai "Fooles Holy Day atau "Hari Suci Mop".
Pada April tahun 1698 banyak orang Inggris yang tertipu agar berkumpul di menara London untuk menonton ritual memandikan singa. Padahal acara itu tak pernah ada.
Di Inggris juga pernah ada sebuah koran lokal yang sengaja membuat berita hoaks dan secara terbuka mengejek pembaca yang mempercayainya.
Beragam kelucuan dan kekonyolan ini lantas menjadi tradisi. Biasanya, Google selalu memperingati perayaan ini. "Dalam kondisi normal, April Fool atau April Mop adalah tradisi Google," tulis Kepala Pemasaran Google Lorraine Twohill dalam sebuah email yang bocor.
Advertisement