Sejak Maret, Pasien Covid-19 RS Unair Didominasi Warga Surabaya
Sejak virus Covid-19 masuk di Indonesia dan menyebar ke seluruh daerah termasuk Surabaya, RS Unair menjadi salah satu rumah sakit rujukan yang siap menanggani pasien Covid-19.
Sejak Maret hingga kini jumlah pasien yang berasal dari Surabaya merupakan pasien terbanyak dirawat di RS Unair. Hal ini disampaikan oleh Jubir Tim Satgas Corona RS Unair, dr Alfian Nur Rasyid.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, jumlah pasien asal Surabaya mulai Maret hingga Sabtu, 16 Mei 2020, jumlah pasien sebanyak 205 orang. Jika dihitung dalam presentase mencapai 86,7 persen.
Data pasien yang dirawat di RS Unair antara lain Surabaya 205 (86,7%), Sidoarjo 8 (3%), Malang 3 (1,3%), Jombang 2 (0,8%),Nganjuk 2 (0,8%),Kediri 2 (0,8%), Tuban 2(0,8%), Pasuruan 2 (0,8%),Blitar 2 (0,8%),Madiun 1 (0,4%), Magetan 1 (0,4%),Jember 1 (0,4%),Tulungagung 1 (0,4%),Lumajang 1 (0,4%), Mojokerto 1 (0,4%), Bojonegoro 1 (0,4%), Cilegon 1 (0,4%).
"Ini data pasien RSKI Unair sampai hari ini (Sabtu, 16 Mei 2020) sejak Maret," kata Alfian.
Data ini sekaligus membantah beberapa pernyataan Walikota Tri Rismaharini yang mengungkapkan bahwa RS Unair banyak merawat pasien yang berasal dari luar Surabaya.
"Dominasi warga Surabaya semua (yang dirawat). Kalau ada isu RS Unair tidak melayani pasien Surabaya, salah. Pasien yang dilayani Surabaya semua. Baru menemukan satu dua pasien yang dari luar Surabaya," tegasnya.
Saat ini pun, Alfian mengungkapkan, ada sekitar 90 pasien covid-19 yang dirawat di RS Unair. Dengan jumlah yang melebihi kapasitas ruangan ini, RS Unair menyediakan 8 bed extra.
Karena pasien yang semakin banyak, ungkap Alfian, RS Unair ini kekurangan jumlah perwat dan dokter spesialis paru.
"Jumlah dokter terbatas, terutama dokter spesialis paru. Jumlah perawat senior saat ini juga terbatas," tutupnya.
Advertisement