Sejak Awal Digerakkan Para Saudagar, Ini Sejarah Muhammadiyah
Muhammadiyah sejak awal sudah digerakkkan oleh saudagar. Bahkan Islam pada masa awal juga digerakkan oleh saudagar. Karena itu, jiwa saudagar pada dasarnya lekat dengan para penggerak Islam.
Wakil Ketua PWM Sulsel, Dr KH Mustari Bosra, mengungkapkan hal itu, pada pembukaan Temu Jaringan Saudagar Muhammadiyah, di Hotel Eka, Sengkang Wajo, belum lama ini.
Dalam perkembangan Muhammadiyah, lanjut Mustari, pendiri Muhammadiyah adalah seorang pedagang. Muhammadiyah di Sulsel pun diperkenalkan oleh pedagang, yakni Mansyur Al Yamani, asal Madura.
Mustari pun mengajak untuk mengembangkan persyarikatan dengan pilar ekonomi.
Ketua Majelis Ekonomi PWM Sulsel, Prof Abdul Rahman Rahim, menimpali bahwa ekonomi memang harus menjadi pilar gerakan dakwah Muhammadiyah.
“Muktamar 47 telah mengamanahkan untuk memulai gerakan ekonomi persyarikatan ini. Pengembangan usaha-usaha dan persyarikatan adalah langkah awal,” katanya.
Pengembangan yang dimaksud, lanjutnya adalah menyesuaikan dengan peluang dan salah satu puluang adalah di sektor agribisnis, seperti pembudiyaan jagung dan peternakan ayam kampung untuk pembibitan serta pembesaran ayam pedaging.
“Potensi dan peluang inilah yang harus dikoneksikan, dan Unismuh Makassar telah memulai. Ini yang kita kembangkan di daerah-daerah dan dikelola oleh Pimpinan dan warga Muhammadiyah,” tukasnya.
Pertemuan ini merupakan rangkaian acara peringatan Milad ke 107 Muhammadiyah tingkat Wilayah Sulawesi Selatan. Puncak milad akan digelar Sabtu malam 23 November 2019 di lapangan Merdeka, Sengkang.
Advertisement