Sejak Awal 2022, Daging Ayam ‘Nangkring’ Rp40 Ribu
Harga daging ayam potong di pasar tradisional di Kota Probolinggo bertahan relatif mahal, Rp 40.000 per kilogram (Kg) sejak 1 Januari 2022 lalu. Padahal sebelumnya, harga daging ayam potong di kisaran Rp 28.000-35.000 per Kg.
Sementara harga daging ayam kampung sedikit naik sejak awal tahun 2022 lalu, dari Rp 60.000 menjadi Rp 65.000 per Kg.
Sisi lain, meski harga daging ayam potong dan ayam kampung bertahan lumayan tinggi, pasokannya justru lancar. Setiap hari sejumlah distributor tidak pernah berkurang pasokannya ke sejumlah pedagang.
“Pasokan daging ayam potong dan daging ayam kampung cenderung melimpah, justru harganya yang lumayan tinggi, tidak turun-turun,” ujar Muryani, seorang pedagang di Pasar Baru, Kota Probolinggo, Rabu, 26 Januari 2022.
Dampak “nangkring”-nya harga daging ayam, kata Muryani, membuat daya beli konsumen menurun. Sejumlah pembeli yang menjadi pelanggan Muryani, mengurangi volume pembelian.
“Ada sejumlah pembeli, yang Desember 2021 lalu biasa beli 5 kilogram daging ayam, dikurangi hanya beli separonya,” ujar Muryani.
Sementara itu Ibu Mila, seorang ibu rumah tangga mengeluhkan, naiknya daging ayam potong. “Di pasar harga daging ayam potong Rp40.000, saya coba beli di mlijo di kampung harganya Rp 44.000 per kilogram,” ujar warga Jalan Letjen Sutoyo, Kota Probolinggo itu.
Hal senada diungkapkan Ibu Afna, ibu rumah tangga di Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. “Daripada beli daging ayam mahal, lebih baik beli ikan laut, lebih murah dan pilihannya lebih banyak,” katanya.
Memang terkadang, ibu-ibu rumah tangga tetap “terpaksa” membeli daging ayam. “Kalau untuk selamatan ya tetap saja harus beli daging ayam, mosok ingkung ayam mau diganti ikan, kan tidak bisa,” ujar Ibu Mila.
“Karena daging ayam mahal, saya biasanya beli sekilo, saya kurangi cukup beli setengah kilo. Sebagai alternatif, lauk-pauk saya tambah dengan tahu dan tempe,” ujar Yani, warga Kelurahan Sukoharjo, Kota Probolinggo.