Sejahterakan Warga, Kades di Blitar ini Deklarasi Kampung Youtube
Semangat Kendrata tak putus meski wilayahnya merupakan daerah tertinggal. Kepala Desa Panggungrejo Kecamatan Panggungrejo, Blitar ini mengakui daerah yang dipimpinnya memang jauh dari hiruk pikuknya kota.
Namun, Kendrata terus mensosialisasikan penggunaan media sosial kepada warganya, hingga kemudian mendeklarasikan kampung Panggungrejo sebagai kampung Youtube pertama di Jawa Timur.
Upayanya untuk meningkatkan ekonomi warganya sudah mulai ada. Banyak warga Panggungrejo sudah memanfaatkan sosial media untuk mendapatkan pundi-pundi ekonomi masyarakat dengan membuat konten Youtube.
Kepada Ngopibareng.id, Kendrata mengatakan dengan Youtube ini banyak lapangan pekerjaan yang menyedot warga setempat. Menurut Kendrata, melalui kampung Youtuber, para pemuda millennial bisa mengenalkan potensi alam maupun budaya bisa lebih dikenal wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Awal mula muncul gagasan membentuk Kampung Youtuber ini bermula dari beberapa youtuber yang berasal dari kampung kita. Nah, dari situ kita lalu memfasilitasi kreativitas mereka dalam kelompok dengan nama Paguyuban Youtuber Desa Panggungrejo," katanya, Senin, 6 Desember 2021.
Deklarasi kampung youtuber digelar pada Minggu, 5 Desember 2021 di Balai Desa Panggungrejo dengan menghadirkan 70 anak-anak millennial yang memanfaatkan sosial media melalui Youtube.
Paguyuban Youtuber ini memberikan pelatihan-pelatihan membuat konten dan memanfaatkan sosial media untuk mendapatkan uang dari Youtube. Menurut Kendrata, semula mereka merasa tidak yakin apa yang dilakukannya itu mampu mendatangkan pemasukan.
Namun, saat salah satu warga yang juga youtuber memperlihatkan subscribernya di atas 100 ribu dan mendapat silver button up berikut penghasilannya, mereka terperangah dan semakin mantap untuk ikut aktif di dunia maya.
"Saya dan beberapa warga sebelumnya tidak begitu yakin bisa mendapatkan honor yang lumayan besar dari membuat konten. Namun setelah tahu bahwa mainan begini bisa dapatin uang banyak, mereka pada rame-rame buat konten," katanya.
Kendrata juga berharap dengan banyaknya Youtuber ini mampu menggali potensi desa dengan produk UMKM dan mengenalkannya ke luar. "Selain UMKM, bisa diangkat sektor pertanian, kegiatan keagamaan, budaya masyarakat, dan lain-lain.
"Dengan banyaknya warga desa membuat konten Youtube ini potensi desa seperti pertanian, UMKM dan lainnya akan dikenal masyarakat luas. Dan ini ternyata mampu mendapatkan tambahan penghasilan," katanya.
Kata Kendrata, melalui Paguyuban youtuber banyak dari para youtuber ini saling berbagi pengalaman kesuksesan. Sebanyak 70 peserta yang hadir semua dilatih membuat konten dengan sederhana dari ponselnya.
"Kemarin, pada saat deklarasi para peserta juga bareng-bareng membuat konten. Sekaligus ini sebagai ajang latihan, bagaimana mereka bisa dan mampu mengoperasikan teknologi," katanya.
Salah satu youtuber asal setempat, Winardi menceritakan perjalanan menjadi youtuber. Winardi sebelum menjadi youtuber sebagai buruh tani. Penghasilan sebagai buruh tani serba tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Lantas, ia iseng-iseng membuat dan mengisi konten kanal Youtube milik anaknya yang masih duduk dibangku SMP. Lama-lama konten youtubenya banyak yang nonton dan subscribe. Hingga, ada pemasukan per bulan Rp24.000 dari 45.000 subscriber.
Semakin hari banyak pemasukan yang diterima, hingga akhirnya Winardi jarang mencangkul di sawah karena sibuk membuat konten Youtube. Dan sampai saat ini Winardi semakin sukses hingga pemasukan sebulannya jutaan rupiah.
"Itulah perjuangan awal mula saya mencoba menjadi youtuber. Hingga sekarang sudah lumayan subscriber saya," katanya.
Kendrata berharap, orang seperti Winardi bisa memberikan tips-tips atau motivasi bagi anak-anak muda desa Panggungrejo untuk menjadi youtuber sukses yang sekaligus bisa mengurangi pengangguran.
"Saya paham, desa Panggungrejo ini memang ndeso. Lokasinya di lereng pegunungan, terpencil, jauh dari hiruk pikuk kendaraan roda empat. Tapi dengan tekat dan tangan para youtuber ini desa ini menjadi lebih makmur, tidak lagi ndeso," katanya.