Sehatkah Konsumsi Jamur?
Jamur sering dimasukkan ke dalam jenis makanan sehat. Jamur juga dapat menggantikan daging sebagai santapan utama karena memiliki banyak vitamin, mineral, dan nutrisi.
Jamur tergolong rendah karbohidrat, tanpa lemak, dan dengan sedikit protein. Walaupun kecil dan mengandung sedikit kalori, sekitar 15 kalori, tetapi masih banyak keuntungan lain dari bahan pangan ini.
“Jamur mengandung 15 vitamin dan mineral, termasuk vitamin B6, magnesium folat, seng, dan kalium,” kata Angela Lemond, ahli diet dan nutrisi di Academy of Nutrition and Dietetics.
Jamur juga kaya akan antioksidan, seperti ergotionein (asam amino) dan selenium, yang keduanya merupakan senyawa yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan.
"Jamur sangat baik dikonsumsi ketika mengalami peradangan minor seperti cidera atau ketika menderita penyakit autoimun," kata Angela.
Selain itu, jamur merupakan salah satu dari sedikit makanan yang mengandung Vitamin D, yang tentunya sangat baik untuk pembentukan tulang yang kuat, mengurangi peradangan, dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
"Senyawa fitokimia (senyawa kimia alami di dalam tanaman) yang terdapat pada jamur memberi manfaat anti kanker dan anti penuaan, kata pakar nutrisi Brian St. Pierre.
Jamur Putih, yang menyumbang sekitar 90 persen dari jamur yang dikonsumsi di Amerika Serikat, memiliki kalium yang paling banyak, yaitu sekitar 300mg per sajian.
Sedangkan Jamur Cremini dan Portobello mengandung ergothioneine dan antioksidan yang paling banyak. Jamur Oyster dan Shiitake mengandung serat paling banyak dibanding jenis yang lain, yaitu sebanyak 2 gram per sajian.
"Jamur Maitake dan Portobello mengandung Vitamin D yang tinggi ketika banyak terkena sinar matahari," tambah Angela.
Cara terbaik mengonsumsi jamur, lanjut Angela, memakannya dengan omelet atau memanggangnya merupakan pilihan yang baik. "Beberapa jenis dapat diiris mentah-mentah dengan salad," imbuh dia. (yas)