Sehari, Tiga Orang di Lamongan Tewas Kesetrum
Sehari, tiga orang tewas akibat tersengat aliran listrik di Lamongan, Selasa 9 Mei 2023. Pertama, nasib nahas menimpa dua orang pekerja di pompa air salah satu BUMN di Desa Terpan, Kecamatan Babat.
Mereka adalah Tarmidi, 30 tahun, pekerja mekanik asal Blora, Jawa Tengah, dan Siswanto, 45 tahun, warga Dusun Tangar, Desa Bedahan, Kecamatan Babat, Lamongan.
Keduanya diketahui tewas tersengat aliran listrik ketika sedang membersihkan lumpur dan sampah di lokasi ruang 1 pompa salah satu BUMN di Desa Terpan, Kecamatan Babat.
Kejadiannya bermula sekitar pukul 09.00 WIB. Korban bersama saksi Komarudin, 42 tahun, warga setempat, membersihkan lumpur dan sampah di ruang l. Kemudian dilanjutkan ke ruang ll.
Saat bersih-bersih itu, tiba-tiba dua pekerja atau korban berteriak mengaduh. Keduanya tersengat kabel aliran listrik mesin yang ada di dalam ruang pompa tempat lumpur dan sampah tersebut.
Mengetahui hal itu, saksi Komarudin spontan berteriak minta tolong untuk mematikan mesin aliran listrik. Kemudian datang Geri, pekerja lain dan segera mematikan listrik.
Selanjutnya pekerja lain memanggil ambulans dan korban dibawa ke RS Muhammadiyah Babat. Tetapi, nyawa korban tidak terselamatkan. Kedua korban meninggal dunia. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polsek Babat;
Korban tewas tersengat listrik satu lagi terjadi di tempat berbeda. Yakni, dialami Paijan, 64 tahun, warga Desa Kalitengah, Kecamatan Sugio, Lamongan.
Petani renta ini tewas akibat tersengat aliran listrik pada kabel yang mengaliri lampu omprong tembakau milik Trimo, 65 tahun, di Dusun Jegrek, Desa Kalitengah, Kecamatan Sugio, Lamongan
Kejadiannya berawal sekitar pukul 11.30 WIB. Seorang saksi, Wasis Nurdiono, 39, warga setempat, melihat korban sedang memotong rumput di bawah kabel lampu penerang gudang pengeringan tembakau. Jarak saksi dan korban saat itu hanya sekitar 15 meter.
Tak lama berselang, saksi dikejutkan dengan suara teriakan korban. Begitu dilihat, ternyata korban dalam posisi tergeletak. "Tiba-tiba Mbah Paijan berteriak, aduuh..!" tutur saksi.
Seketika saksi mendatangi korban. Ia juga spontan berteriak meminta tolong. Karena teriakan itu datang Pujianto, 36 tahun, yang tidak lain anak korban yang juga berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Pujianto pun kaget dan sedih melihat kejadian itu.
Perangkat desa dan warga mengevakuasi korban ke rumahnya. Perangkat desa kemudian melapor ke polsek. Hasil visum tenaga medis, pada telapak tangan korban terdapat luka bakar.
Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro membenarkan adanya kejadian tersebut. Kasusnya sedang dalam penyelidikan.
"Kami turut prihatin. Siapa pun dan di mana saja, di dalam bekerja harus selalu waspada dan hati-hati. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran," katanya.