Sehari Launching, ‘Komandan’ Satgas Pencegahan Korupsi Meninggal
Baru sehari diluncurkan (launching) Satgas Pencegahan Korupsi di Lingkungan Pemkot Probolinggo sudah ditinggal “komandan”-nya. Inspektur sekaligus Plt Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Pemkot Probolinggo, Yusron Sumartono, yang menjadi koordinator satgas tersebut meninggal dunia, Selasa dini hari, 4 April 2023. Ia mengembuskan napas terakhir di usia 57 tahun.
Jenazah Yusron dimakamkan di Pemakaman Kuthuk Sidokare, tidak jauh dari rumahnya, Pondok Sidokare Indah, Sidoarjo, Selasa pagi. Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin bersama Sekda drg Ninik Ira Wibawati dan pejabat pemkot bertakziah ke rumah duka, yang diterima Nadia Ekawati, istri almarhum.
“Kita semua telah kehilangan seorang putra bangsa yang baik. Sosok yang selalu memegang teguh prinsip kebenaran, selalu bekerja keras dalam mengemban tugas dan amanah yang menjadi tanggung jawabnya,” kata Sekda Ninik saat melepas jenazah.
Almarhum selalu memberikan warna, penuh semangat dan keikhlasan. Apa yang telah almarhum lakukan patut dijadikan suri tauladan.
Yusron lahir di Surabaya, 22 Maret 1966 silam. Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) ini berdinas pertama di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulawesi Selatan kemudian di BPKP Nusa Tenggara Timur.
Almarhum juga pernah menjadi Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah Pemkot Surabaya semasa Walikota Tri Rismaharini. Lalu menjabat sebagai Pengendali Teknis BPKP Jawa Timur. Sampai akhirnya dipercaya Walikota Habib Hadi sebagai Inspektur di Pemkot Probolinggo.
Walikota Habib Hadi menilai, almarhum sangat detail dan teliti dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Juga dapat memberikan solusi dan bisa membantu perangkat daerah menyelesaikan masalah secara bertahap dengan regulasi yang ada.
Walikota mencontohkan, Monitoring Center Prevention (MC), yaitu monitoring capaian kinerja program pencegahan korupsi di suatu wilayah, juga tidak lepas dari kinerja Yusron.
Seperti diketahui, MCP Kota probolinggo tahun 2021 sebesar 93,6 persen atau peringkat 2 Jawa Timur dan peringkat 9 nasional. Sedangkan capaian tahun 2022 naik 95,56 persen atau peringkat 4 Jawa Timur dan peringkat 26 nasional.
“Yang terakhir, Pak Yusron mempelopori adanya satgas pencegahan korupsi di perangkat daerah. Tujuannya supaya ada ketenangan bekerja sesuai regulasi yang ada. Tentunya, harus kita teruskan untuk mewujudkan impian bersama. Mudah-mudahan menjadi amal ibadah almarhum Pak Yusron,” kata Habib Hadi.
Walikota menambahkan, almarhum berkomunikasi sangat bagus. Saat berdiskusi dan bertanya, almarhum dapat menjelaskan detail dan mempunyai komitmen menjaga serta mengawal sesuai tupoksinya.
Penyakit Jantung
Sementara itu, mertua Yusron, Toni Mariyanto menceritakan, jika menantunya memang punya riwayat sakit jantung. Bahkan, pernah berobat sampai ke Jakarta. Menurutnya, menantunya itu merupakan figur yang penyabar.
“Yusron itu orang yang tidak pernah sakit hati. Tidak mau ngomongin jeleknya orang, tidak mau ngerasani orang,” kenang ayah Nadia Ekawati itu.
Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abraar HS Kuddah yang menangani almarhum secara langsung saat dibawa ke rumah sakit menjelaskan kondisinya secara medis. Menurutnya, almarhum adalah seorang penderita penyakit jantung dengan empat ring.
“Intinya tadi malam (Senin malam, Red.) jam 22.00 masuk ke RSUD, dalam keadaan disaturasi 85 persen dengan kondisi cardiogenic shock, ami/stemi yang cukup luas. Jadi, pembuluh darah yang tersumbat banyak. Sehingga, terjadi kerusakan di otot jantung,” jelasnya.
Pada waktu itu, almarhum masih dalam kondisi sadar. Namun, mengalami sesak napas. Tekanan darah 70/42 yang dinilai rendah. “Kemudian kami melakukan resusitasi, thrombolytics di ICCU sampai pemasangan ETT (alat bantu pernapasan). Jam 00.45 Bapak Yusron diyatakan meninggal dunia karena riwayat sakit jantung dan mendapat serangan jantung,” ujar dokter Abraar.
Advertisement