Segudang Manfaat Enceng Gondok untuk Kesehatan dan Lingkungan
Eceng gondok sering dianggap sebagai hama. Tanaman yang memiliki nama ilmiah Eichornia Crassipes Solms ini, tumbuhan yang hidup di perairan terbuka dengan cara mengapung pada air dalam dan berakar bila air dangkal. Eceng gondok kerap dianggap sebagai masalah ekosistem yang serius, sehubungan dengan status mereka sebagai salah satu tanaman paling produktif di dunia.
Buktinya, 10 tanaman eceng gondok dapat berkembang biak hingga menjadi 600.000 tanaman baru hanya dalam waktu 8 bulan. Tak pelak, tanaman ini kerap dicap sebagai gulma yang harus segera dibersihkan dari permukaan air agar tidak mencemari lingkungan.
Meski demikian, terdapat penelitian yang membuktikan bahwa eceng gondok justru dapat berperan sebagai salah satu solusi murah dalam mengatasi polusi air. Alasannya, tanaman ini mampu menyerap logam berat dan polutan organik yang ada di dalam air. Selain digunakan sebagai pengendali polusi air di danau-danau, tanaman eceng gondok banyak dikembangkan sebagai bahan baku dalam kerajinan tangan.
Selain dikenal dengan nama eceng gondok, di beberapa daerah di Indonesia, eceng gondok mempunyai nama lain. Antara lain kelipuk di Palembang, ringgak di Lampung, Ilung-ilung di Dayak, Tumpe di Manado.
Habitat Tanaman Eceng Gondok
Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air, dan sungai. Tumbuhan ini dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi yang ekstrem, yaitu dari ketinggian air, arus air, perubahan ketersediaan nutrien, pH, temperatur, dan racun-racun dalam air.
Pertumbuhan eceng gondok yang cepat disebabkan oleh adanya air yang mengandung nutrien tinggi, terutama yang kaya akan nitrogen, fosfat, dan potasium.
Di kawasan perairan danau, eceng gondok tumbuh pada bibir pantai sejauh 5-20meter, hal tersebut menyebabkan berkurangnya volume air dan pendangkalan sungai, dikarenakan sifatnya yang mampu menyerap air sangat banyak.
Di Indonesia, terdapat 3 jenis eceng gondok yakni eceng gondok sungai, eceng gondok rawa, dan eceng gondok kolam. Beberapa faktor lingkungan ternyata sangat mempengaruhi kelimpahan dan penyebaran eceng gondok di perairan tersebut, diantaranya kecepatan arus dan kedalaman air.
Kandungan Nutrisi Eceng Gondok
1. Energi 18 kkal
2. Protein 1 gram
3. Lemak 0,2 gram
4. Karbohidrat 3,8 gram
5. Kalsium 80 gram
6. Fosfor 45 mg
7. Zat besi 4 mg
8. Vitamin A 1000 IU
9. Vitamin B1 0,08 mg
10. Vitamin C 50 mg
Sedangkan untuk komposisi kimia eceng gondok tergantung pada kandungan unsur hama tempatnya tumbuh, dan sifat daya serap tanaman tersebut. Enceng gondok mempunyai sifat-sifat yang baik antara lain dapat menyerap logam-logam berat, senyawa sulfida, selain itu mengandung protein lebih dari 11,5 persen.
Manfaat Enceng Gondok untuk Kesehatan
Manfaat eceng gondok untuk kesehatan memang belum banyak diteliti, namun bukan berarti tidak ada. Berikut beberapa manfaat eceng gondok bagi kesehatan manusia:
1. Melawan Kanker
Ekstrak kandungan eceng gondok terbukti memiliki sifat antikanker. Namun, sifat ini tidak terlalu signifikan dan masih perlu penelitian lebih lanjut sebelum eceng gondok dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan kanker.
2. Memperkuat gigi
Sebuan penelitian menyebut enceng gondok bisa memperkuat gigi. Manfaat ini didapat karena kandungan eceng gondok dapat menekan pertumbuhan bakteri Actinobacillus actinomycetemcomitans (Aa) yang menyebabkan rusaknya jaringan gigi sehingga menyebabkan gigi lekas goyah.
Manfaat eceng gondok yang satu ini paling banyak terdapat pada bagian daunnya yang memiliki sifat antibakteri karena mengandung bahan aktif, seperti fenol, terpenoid, flavonoid, dan alkaloid.
3. Mengobati gondok
Eceng gondok sudah banyak digunakan untuk menangani penyakit gondok, terutama di India. Manfaat eceng gondok ini diperkuat dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa tanaman tersebut mengandung asam askorbat yang dalam dunia medis kerap digunakan sebagai produk perawatan kulit dan mengatasi gondok.
4. Mencegah penuaan dini
Manfaat eceng gondok ini berkaitan dengan kandungan antioksidan, terutama pada bagian daunnya. Ekstrak daun eceng gondok terbukti kaya akan zat yang berfungsi menangkal radikal bebas. Radikal bebas sendiri kerap dihubungkan sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah penuaan dini.
Manfaat ini didapatkan dengan mengaplikasikan ekstrak daun eceng gondok yang sudah diolah menjadi krim wajah. Hasilnya, krim tersebut terbukti dapat memberantas efek radikal bebas pada kulit.
5. Menjaga kesehatan kulit
Eceng gondok dapat membantu meredakan eksim hingga mengobati kulit apabila terjadi abses.Eksim merupakan salah satu penyakit kulit yang umum terjadi. Gejalanya adalah gatal-gatal, kulit kering, dan kemerahan akibat peradangan. Hal tersebut karena eceng gondok dapat menjadi agen antiradang yang baik untuk tubuh.
Selain itu, disebutkan bahwa masyarakat Filipina kerap kali menjadikan eceng gondok sebagai obat tradisional untuk mengobati abses. Eceng gondok diolah dalam bentuk jus dan digabungkan dengan jus lemon yang kaya vitamin C, dan kemudian mengoleskannya ke abses.
6. Rambut berkilau
Ekstrak pada eceng gondok dapat dijadikan sebagai sampo dan kondisioner yang membuat rambut lebih indah, kuat, dan sehat. Selain itu, menggabungkan ekstrak eceng gondong dan minyak esensial, seperti minyak almond atau minyak kelapa mampu menambah kegunaannya.
7. Mengatasi masalah pencernaan
Eceng gondok juga berfungsi dalam membantu mengatasi masalah pencernaan, bahwa dahulu masyarakat Tiongkok menjadikan biji dari tanaman eceng gondok sebagai obat tradisional, untuk membantu meredakan beberapa masalah pencernaan, seperti diare, perut kembung, dan cacingan.
Namun, pastikan biji dari eceng gondok ini sudah dimasak sampai matang dan jangan mengonsumsi saat masih dalam keadaan mentah. Selain itu, batang dari eceng gondok bermanfaat untuk mengobati gejala kolera.
8. Menjaga kesehatan sistem saraf
Dalam tanaman eceng gondok terkandung mineral seperti magnesium yang membantu menjaga kesehatan sistem saraf, selain itu kandungan magnesium tersebut juga mampu memaksimalkan kinerja kalsium untuk fungsi otot dan saraf. Kandungan kalium yang dapat menjaga saraf agar tetap sehat dan membantu meningkatkan fungsi secara cepat.
9. Memperlancar produksi ASI
Tanaman eceng gondok juga bermanfaat bagi ibu yang sedang menyusui, untuk membantu memperlancar produksi ASI. Caranya merebus eceng gondok dan mengonsumsinya. Kepercayaan lainnya dari wanita Kenya bahwa bunga dari eceng gondok bermanfaat untuk membantu mengatasi menstruasi yang tidak teratur.
Peringatan Pemakaian Eceng Gondok untuk Kesehatan
Meski ada beberapa penelitian yang menyatakan manfaat eceng gondok bagi kesehatan, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi tanaman ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Terlebih, penelitian lain membuktikan bahwa konsumsi eceng gondok yang mengandung hidrogen sianida (HCN), alkaloid, dan triterpenoid dapat membuat Anda keracunan.
Penelitian lain mengungkap manfaat eceng gondok hanya bisa dirasakan ketika sudah diolah sedemikian rupa di laboratorium, misalnya diekstrak dengan menghilangkan komponen alkaloid-nya. Yang jelas, manfaat eceng gondok tidak bisa dijadikan rujukan bagi Anda yang tengah mengidap penyakit tertentu. Sebelum Anda menggunakan eceng gondok untuk kepentingan kesehatan, selalu diskusikan dengan dokter terlebih dahulu.
Dampak Positif Pertumbuhan Eceng Gondok bagi Lingkungan
1. Mencegah logam berat
Mengkonsumsi ikan air tawar secara terus menerus bias membahayakan bagi tubuh, karena dalam ikan air tawar terdapat logam berat yang apabila akumulasi logam berat dalam tubuh semakin bertambah dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan bibir sumbing, penyakit minamata, cacat pada bayi dan kerusakan saraf. Untuk itu perlu adanya penanganan, salah satunya dengan tumbuhan enceng gondok. Dari hasil penelitian, enceng gondok ini mampu menyerap logam berat dalam perairan. Jika itu dilakukan secara terus menerus maka kandungan logam berat dalam air bias mencapai titik 0.
2. Pupuk organik
Dari hasil penelitian, enceng gondok ini kaya akan asam humat yang menghasilkan senyawa fitohara yang berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan akar pada tanaman, selain itu juga mengandung asam triterpenoid, sianida, alkanoid, dan kaya akan kalsium. Enceng gondok sangat memungkinkan untuk dijadikan pupuk organik.
Pupuk organik enceng gondok bias dimanfaatkan untuk jenis sayuran seperti bayam, wortel, cabe, terong, dan buah-buahan. Pupuk organik dari bahan baku enceng gondok ini dapat pula digunakan sebagai media tumbuh persemaian, pembibitan maupun pertumbuhan tanaman wadah (pot). Dengan tersedianya pupuk organik tersebut, diharapkan dapat membantu upaya pemulihan kualitas air danau dan mempercepat upaya pemulihan lahan kritis di daerah tangkapan air danau.
3. Bioetanol
Bioetanol merupakan salah satu energi alternatif yang dipertimbangkan sebagai pengganti bahan bakar atau pensubstitusi minyak bumi. Penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar atau substituent akan menurunkan emisi gas berbahaya (CO, NO, dan SO2) dan menghasilkan gas rumah kaca yang sangat rendah bila dibandingkan dengan pembakaran minyak bumi. Pemanfaatan bioetanol sebagai bahan bakar tambahan juga dapat menurunkan emisi senyawa organik hidrokarbon, benzena karsinogenik, butadiena dan emisi partikel yang dihasilkan dari pembakaran minyak bumi.
4. Eceng gondok pengganti pembuat kertas dan rotan
Enceng gondok dapat dijadikan bahan pengganti pembuat kertas dan rotan. Hanya saja kembali lagi dengan pengetahuan pemerintah dan masyarakat yang masih kurang.
5. Media pertumbuhan jamur
Eceng gondok juga memiliki manfaat sebagai tempat pertumbuhan jamur. Jamur yang dapat tumbuh pada enceng gondok adalah jamur merang.
6. Lahan bisnis kerajinan
Sebenarnya masyarakat Indonesia sangatlah kreatif karena dapat membuat segala macam hal sebagai bisnis, termasuk pemanfaatan enceng gondok. Di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur beberapa masyarakat menjadikan tanaman enceng gondok sebagai bahan untuk memproduksi kerajinan tangan seperti tas, dompet, gorden, taplak, dan lainnya.
Dampak Negatif Pertumbuhan Eceng Gondok bagi Lingkungan
1. Meningkatnya evapotranspirasi (penguapan dan hilangnya air melalui daun-daun tanaman), karena daun-daunnya yang lebar dan serta pertumbuhannya yang cepat.
2. Menurunnya jumlah cahaya yang masuk ke dalam perairan sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air (DO: Dissolved Oxygens).
3. Tumbuhan eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan.
4. Mengganggu lalu lintas (transportasi) air, khususnya bagi masyarakat yang kehidupannya masih tergantung dari sungai seperti di pedalaman Kalimantan dan beberapa daerah lainnya.
5. Meningkatnya habitat bagi vektor penyakit pada manusia.
6. Menurunkan nilai estetika lingkungan perairan.