Sego Jamu, Makanan di Mojokerto yang Digandrungi Banyak Pendatang
Warung 'Sego Jamu' Pak Pri ada di Jalan Hayam Wuruk Suronatan Baru, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, tepatnya di selatan Jogging Track (JT). Kalau mendengar kata jamu, yang ada pasti rasa pahit. Namun tidak dengan jamu yang ada di warung milik pasangan Supriyanto 62 tahun dan istrinya Siti Musholikha 51 tahun.
Sego Jamu olahan Pak Pri berupa sayuran dengan berbagai daun yang khas dipakai untuk minuman jamu. Namun, menu sego jamu itu tidak lagi pahit karena dicampur dengan daun beluntas.
Daun pepaya, daun singkong, bunga pepaya, jantung pisang, pare dan terong diolah menjadi sayuran yang segar. Ditambah lagi dengan menu ikan patin, ikan pari dan telur olahan balado.
Tidak hanya menawarkan rasa yang menggugah selera, berbagai menu sarapan yang disajikan unik dan juga memiliki harga yang cukup terjangkau. Tidak heran, jika warung ini selalu ramai dikunjungi di pagi hari.
Warung sego jamu ini dibangun sejak tahun 2.000. Awalnya Supriyanto menjual nasi pecel yang sayurannya dari daun pepaya. Menu itu ternyata disukai para pelanggan. Ia kemudian beralih membuat nasi jamu.
"Dinamakan sego jamu karena nasi dimakan dengan aneka sayur yang punya khasiat jamu. Seperti, ontong untuk jantung, pare untuk kolesterol, darah tinggi dan gula darah. Godong (daun) dan kembang (bunga) kates (pepaya) gantung untuk hipertensi," kata Supriyanto
Warung Pak Pri ini buka mulai pukul 06.00 WIB sampai habis dan libur hari Minggu. Satu porsi Sego Jamu dibanderol dengan harga Rp11 ribu dengan isian empat jenis sayur dan satu jenis ikan. Ada ikan tuna, pindang, patin, telur, tempe, pari, tahu dan ikan gabus.
"Kalau minuman Rp5 ribu, ada jahe sere kayu manis, kopi jahe, jeruk nipis buat tambah imun," tegasnya.
Pengunjung warung sego jamu Pak Pri tidak hanya dari Mojokerto, namun juga luar kota. Seperti Gresik dan Sidoarjo. Bahkan mereka khusus datang ke Mojokerto untuk menikmati nasi jamu Pak Pri. Biasanya mereka akan pesan sebelum dagang.
“Iya banyak dari luar kota, Sidoarjo, Gresik. Biasanya telepon dulu kalau mau kesini, takut kehabisan. Yang kesini, banyak dari pegawai, polisi, TNI. Buka jam 6 sampai habis, Minggu libur karena hari untuk keluarga. Ada juga layanan pesanan online,” terangnya.
Dalam sehari, pasangan suami istri ini mendapatkan untung hingga sekitar Rp 750 ribu.
Tak sedikit pula pembeli yang tidak ada bosannya dengan menu yang disuguhkan. Seperti Wahyuni 40 tahun, perempuan asal Kecamatan Gedeg Mojokerto ini sudah sekitar 5 tahun berlangganan di warung sego jamu ini.
"Tiap pagi, satu minggu dua kali, sayur suka semua. Buat kesehatan lebih bagus," ucapnya.
Menurut dia, sejak konsumsi sego jamu, badannya tidak pernah merasakan capek. Bahkan sakit batu empedu yang dideritanya pun saat ini sudah tidak pernah terasa kembali.
"Alhamdulilah tidak pernah kambuh. Dokter kan menyarankan operasi, cuma saya tidak berani, jadi obat-obatan gini aja. Belum hilang, cuma hancur batunya. Ya ngak tahu karena makan ini atau apa, soalnya tidak pernah konsumsi obat," tegasnya.
Advertisement