Seekor Lalat Jadi Jalan Orang Masuk Surga atau Neraka
Setiap makhluk diciptakan Allah Ta'ala tentu mempunyai maksud dan fungsi dalam kehidupan di jagat raya. Seekor lalat pun dicipta bukan tanpa guna.
Kisah berikut menjadi renungan bersama kita, dikutip dari suatu hadits.
Dari sahabat Thariq bin Shihab bahwasanya Rasulullah-Shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
"Seseorang masuk Surga disebabkan se-ekor lalat dan ada seseorang yang masuk Neraka disebabkan se-ekor lalat. " Para sahabat bertanya, " Bagaimana hal itu bisa terjadi, wahai Rasulullah ? " Beliau menjawab, " Ada dua orang berjalan melewati suatu kaum yang memiliki berhala. Mereka tidak memperbolehkan seorang pun melewati berhala itu sebelum mempersembahkan kepadanya suatu qurban. Maka berkatalah kaum itu kepada salah seorang dari laki-laki tersebut, " Berqurbanlah....!!! " Lelaki itu berkata, " Aku tidak memiliki sesuatu pun untuk diqurbankan. " Kaum itu berkata kepadanya, " Berqurbanlah, walaupun hanya se-ekor lalat. " Maka laki-laki itu berqurban dengan se-ekor lalat. Lalu mereka pun membiarkannya melanjutkan perjalanan. Maka ia pun masuk ke dalam Neraka. Kemudian kaum itu berkata lagi kepada seorang yang lain, " Berqurbanlah....!!! " Lalu laki-laki itu berkata, " Aku sama sekali tidak pernah menjadikan qurbanku kepada seorang pun, selain kepada Allah Azza wa Jalla. " Maka kaum itu memenggal lehernya dan masuklah ia ke dalam Surga." (H.R. Ahmad dalam Az-Zuhud (15 ), dan Abu Nu'aim dalam Al-Hilyah (1/203 )
Hikmah kisah di atas:
Kisah dari Hadits di atas menjelaskan tentang dua lelaki yang mempunyai 'ilmu dan yang tidak mempunyai 'ilmu.
Lelaki pertama dengan ketiadaan ilmu pada dirinya, menganggap berkurban se-ekor lalat hanyalah binatang yang hina, sehingga menurut logikanya tidaklah mengapa jika bekurban menyembelih se-ekor lalat.
Padahal Allah Ta'ala telah berfirman :
قُلْ اِنَّ صَلَا تِيْ وَنُسُكِيْ وَ مَحْيَايَ وَمَمَا تِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
" Katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam. " (Q.S. Al-An'am 6 : Ayat 162)
Bukankah Allah telah memberitahukan bahwa menyembah berhala merupakan dosa syirik yang pelakunya akan kekal di Jahannam.
Adapun lelaki kedua adalah yang mempunyai ilmu dan mengetahui ganjaran bagi penyembah berhala, yaitu kekal didalam jahannam. Inilah faedah pentingnya untuk ber-ilmu, terkhusus dalam ibadah kepada Allah ( tauhid ), agar kita tidak terjatuh ke dalam dosa yang akan mengekalkan pelakunya kedalam Neraka Jahannam selama-lamanya.
Wallahu a'lam....!!!
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, tidak melakukan dosa syirik, musrik, dan tidak melakukan dosa lainnya. Amn!" Demikian pesan Ustadz Keman Almaarif dari Jombang.