Seekor Harimau di Kebun Binatang AS Positif Corona, Benarkah?
Pengelola Kebun Binatang Bronx, di New York, menyebut status harimau tertular virus corona itu sudah terkonfirmasi oleh National Veterinary Services Laboratory di Iowa.
Nama harimau yang tertular virus corona itu adalah Nadia. Dia adalah saudara betina Azul, serta dua harimau Amur dan tiga singa Afrika. Empat kucing besar ini menderita batuk kering dan semuanya diharapkan pulih, demikian keterangan resmi kebun binatang itu.
Harimau-harimau tersebut diyakini telah tertular dari seorang penjaga kebun binatang.
"Kami melakukan tes kepada harimau (Nadia) dengan sangat berhati-hati. Kami juga akan memastikan setiap pengetahuan yang kami peroleh tentang Covid-19 akan berkontribusi atas pemahaman dunia yang berkelanjutan tentang virus corona baru ini," kata pimpinan kebun binatang seperti dikutip dari BBC.
Pihak kebun binatang mengatakan pihaknya tidak tahu-menahu tentang bagaimana virus akan berkembang pada hewan seperti harimau dan singa, karena berbagai spesies dapat bereaksi berbeda terhadap infeksi baru.
Namun demikian, mereka berjanji akan mengawasi semua hewan secara ketat.
Semua harimau yang menunjukkan adanya gejala ditempatkan di area Tiger Mountain di kebun binatang. Ada empat kebun binatang di New York City yang dikelola oleh Wildlife Conservation Society, termasuk Kebun Binatang Bronx, telah ditutup untuk umum sejak 16 Maret lalu.
Sejumlah langkah baru kini akan diberlakukan untuk melindungi hewan dan pengasuhnya di semua fasilitas penampungan.
Para pakar konservasi telah memperingatkan bahwa virus itu dapat menimbulkan ancaman bagi beberapa satwa liar seperti kera besar - dan mengatakan langkah-langkah nyata diperlukan untuk mengurangi risiko penularan itu pada kawanan gorila liar, simpanse dan orang utan.
Namun berita ini dipertanyakan kebenarannya oleh pemilik akun Instagram Martin Wiseman dengan alamat @thejohnwisemanband.
Kata dia, berita ini tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bahkan dia merasa marah pada berita BBC yang mempublikasikan berita yang dianggap benar-benar palsu ini.
Menurut dia, para para ahli terkemuka virus corona di seluruh dunia sepakat bahwa hewan tidak bisa menderita atau menularkan virus corona seperti yang dialami manusia.
Dia menyebut para ilmuwan yang telah membaca laporan ini menganggapnya sebagai FAKE NEWS, karena tes untuk virus corona yang dirancang untuk manusia TIDAK AKAN BEKERJA pada hewan.
Dia juga menyesalkan apakah BBC tidak mempertimbangkan akibat berita ini? Dia berpendapat berita ini bisa mengakibatkan orang menyerang hewan peliharaan milik orang lain dan selanjutnya akan membahayakan kebun binatang sendiri yang sudah dalam bahaya ditutup untuk selamanya karena wabah ini.
"Saya tidak bisa mengatakan betapa marahnya saya tentang hal ini, tetapi terutama karena BBC mengaku menyebut dirinya 'sumber berita yang dapat dipercaya' dalam iklan untuk dirinya sendiri baru kemarin," ujar Martin.