Sedih, Insentif 80 Nakes di RS Lapangan Malang Nunggak 3 Bulan
Dalam beberapa pekan terakhir Kota Malang mengalami lonjakan kasus Covid-19. Namun, di sisi lain ada tenaga kesehatan (nakes) yang masih belum mendapatkan insentif dari pemerintah pusat.
Hal ini dialami sekitar 80 nakes yang bertujuan di Rumah Sakit (RS) Lapangan Idjen Boulevard, Kota Malang. Sejumlah nakes tersebut belum menerima insentif selama tiga bulan terhitung dari April hingga Juni 2021. "Jadi ada sekitar 80 lebih nakes di sini yang belum dibayar (insentif)," ujarnya Kepala RS Lapangan Idjen Boulevard Kota Malang, dokter Heri Susanto pada Rabu 30 Juni 2021.
Belum dibayarnya insentif tersebut ujar Heri cukup memberatkan bagi para nakes karena hingga saat ini masih terus bekerja untuk menangani kasus Covid-19. Apalagi akhir-akhir ini ada lonjakan kasus di Kota Malang dan sekitarnya. "Jadi sangat memberatkan secara nilai ini sudah sangat banyak (insentif selama tiga bulan)," katanya.
Menurut informasi yang diterima oleh Heri, terlambatnya pembayaran insentif tersebut disebabkan karena peralihan kewenangan dari pemerintah pusat kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. "Ini masih berproses kewenangan dari pusat. Ini terhambat karena kan awalnya anggarannya dari BTT (Belanja Tak Terduga) ke Kemenkes (Kementerian Kesehatan)," ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Ali Ahmad yang mengunjungi RS Idjen Boulevard Kota Malang, pada 29 Juni 2021, kemarin mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses pencairan insentif kepada sejumlah nakes.
Ia mengatakan keterlambatan pembayaran insentif ini disebabkan oleh proses peralihan kewenangan yang awalnya dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada Kemenkes RI. "Saya akan kawal terus (pembayaran insentif) apalagi ini dapil kami. Dan nakes ini sangat penting dan harus diperhatikan. Karena nakes ini garda terdepan dan taruhannya nyawa tapi malah tidak diperhatikan," katanya.