Sediakan Hunian Ekspatriat, Mitsubishi Garap Apartemen Baru
Mitsubishi Corporation Indonesia (MCI) serius menggarap proyek hunian. Menggandeng PT Sirius Surya Sentosa (SSS), perusahaan asal Jepang ini membangun Vasanta Innopark di kawasan MM2100, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
Sebelum ini, perusahaan yang induknya juga terkenal dengan produksi otomotif tersebut telah membangun Orange County di Lippo Cikarang. Dengan demikian, proyek hunian di Bekasi ini merupakan proyek kedua Mitsubishi Corporation Indonesia.
Direktur Marketing MCI Kenji Shimazaki mengaku tertarik menggarap wilayah timur Jakarta ini karena melihat peluang yang menjanjikan. ''Ini proyek kedua kami. Bedanya, Vasanta Innopark pasarnya lebih luas karena untuk segmen di bawah Orange County. Jadi lebih menjanjikan,'' katanya seperti dikutip Kompas.com.
Di mata pengembang, pembangunan infrastruktur di koridor timur memang telah membangkitkan minat. Ini seiring dengan digenjotnya pembangunan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 yang terhubung dengan Tanjung Priok, Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Tol Jakarta-Cikampek Selatan dan rencana perpanjangan trase Light Rail Transit (LRT).
Kawasan hunian apartemen yang dikembangkan MCI ini dibangun di kawasan industri yang banyak dihuni perusahaan Jepang. Di Kawasan MM2100 terdapat 364 perusahaan yang mempekerjakan 130 ribu karyawan. Sebanyak 60 persen berasal dari Jepang. Sisanya dari Korea dan negara lain.
''Ada sekitar 4 ribu orang ekspatriat bekerja di kawasan industri ini. Mereka ini tentu membutuhkan hunian yang representatif,'' tambah Presiden Direktur PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Yoshihiro Kobi.
Jika ditambah dengan 7 kawasan industri di Bekasi, total perusahaan Jepang yang beroperasi di kawasan ini mencapai 62 persen. Diperkirakan, total ekspatriat di sejumlah kawasan industri itu sekitar 25 ribu orang. ''Ini tentu pangsa pasar yang cukup besar,'' katanya.
Berapa investasi yang digelontorkan untuk membangun Vasanta Innoopark? Total kebutuhan investasinya adalah 700 juta USD atau sekitar Rp 9,8 triliun. Nah, dari total investasi tersebut, Mitsubishi mengambil porsi 49 persen. Selebihnya dipegang Sirius Surya Sentosa.
Menurut CEO Sirius Surya Sentosa Erick Wihardja, pembagian modal ini untuk keseluruhan proyek. Mulai dari lahan, konstruksi, marketing, dan lain-lain hingga serah terima kepada konsumen. "Terutama dalam hal konstruksi, kami dan mereka mengawasi kualitasnya, dengan teknologi dan keahlian yang dibawa dari Jepang," katanya.
Blok hunian yang membidik pasar ekspatriat ini dibangun di atas area seluas 14 hektar. Di dalamnya dibangun 9 menara apartemen, lengkap dengan sejumlah fasilitas komersial sebagai penunjang kebutuhan penghuni. Tahap pertama telah dipasarkan dua menara dengan nilai penjualan Rp 800 miliar. Cukup? Belum. Saat akan diluncurkan menara ketiga Chihana seharga mulai dari Rp 450 jutaan. Ditargetkan, penjualan menara ketiga menggaet Rp 520 miliar dari total 620 unit.
Advertisement