"Sedetik pun Saya Tak Menyesal Menjadi Orang Indonesia, Meski Tidak Dipanggil Timnas...."
Tak butuh lama, Ilija Spasojevic akhirnya dipanggil membela Timnas Indonesia setelah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), 15 Oktober 2017 lalu. Pemain Bhayangkara FC berdarah Montenegro ini akan tampil perdana dalam laga ujicoba Timnas Indonesia melawan Suriah U-23, 18 November 2017, mendatang.
Sebelum panggilan Timnas Indonesia datang, Sapso, panggilan akrabnya menyempatkan diri berbincang bersama ngopibareng.id selama lebih dari satu jam. Dalam obrolan, pemain berusia 30 tahun itu sempat mengatakan ingin tampil bareng bersama Boas Salossa yang dianggapnya sebagai salah satu striker terbaik di Indonesia.
Impiannya kemungkinan besar bakal terwujud. Sebab, Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla juga memanggil Boas dalam daftar skuat Timnas Merah Putih. Berikut petikan wawancara lengkapnya;
Keputusanmu menjadi WNI menjadi sorotan, tidak hanya di Indonesia, tapi juga media asing. Apa sebenarnya yang menjadi alasan utama?
Wuhh...Keputusan saya untuk menjadi orang Indonesia bukan atas dorongan siapa-siapa. Pro sesnya bertahap. Pertama saya datang ke Bali dan langsung jatuh cinta kepada negara ini. Dalam hati saya, inilah negara yang saya impikan sejak lama.
Maksudnya?
Ya, negara dengan berbagai macam keberagaman budaya dan agama tapi masih hidup rukun dan damai. Tahu sendiri cerita negara saya yang terpecah-pecah karena masalah ini. Meski waktu itu saya masih kecil, tapi sampai sekarang masih membekas. Setelah itu, beberapa tahun kemudian saya punya istri orang Indonesia. Saya semakin jatuh cinta pada Indonesia dan sudah bertekad untuk jadi orang Indonesia.
Bagaimana awalnya bisa datang ke Indonesia?
Waktu itu saya bermain di klub Liga Yunani. Tapi tidak banyak kesempatan bermian. Saya tidak suka, saya ingin banyak bermain. Kemudian ada tawaran bermain di Indonesia dan beberapa klub di kawasan Balkan. Tapi saya pikir-pikir saya harus keluar dari kawasan negara saya untuk bisa berkembang dan saya putuskan bermain di Indonesia. Meski waktu itu saya tidak tahu Indonesia ini negara apa...(tersenyum)
Kamu pernah bermain di Timnas Motenegoro usia U-17 sampai U-19 dan juga dapat tawaran membela Montengoro di ajang penyisihan Piala Dunia 2018, kenapa ditolak? Bahkan ada yang menyebut itu tindakan konyol?
Ketika saya bermain di Liga Malaysia membawa Meleka United juara, federasi sepakbola Montenegoro menjelaskan jika saya masuk dalam program sepabola di sana, termasuk disiapkan untuk turun di penyisihan Piala Dunia. Saya jawab baik-baik, saya sedang menunggu panggilan Timnas Indonesia.
Sampai sekarang panggilan Timnas Indonesia belum datang. Andai tidak dipanggil Timnas bagaimana? Menyesal?
Sedetik pun saya tak pernah menyesal menjadi orang Indonesia, meski saya tidak dipanggil Timnas Indonesia. Saya mencintai negeri ini bukan hanya karena ingin berbaju Timnas, saya mencintai semuanya. Tentu sebagai orang Indonesia saya ingin berbuat sesuatu untuk negara saya dan yang saya bisa sekarang hanya sepakbola. Tentu saya ingin masuk Timnas Indonesia dari situ saya ingin ikut berjuang mengharumkan negara yang saya cintai ini.
Keluarga di Montenegro bagaimana, mendukung?
Orang tua dan keluarga sudah tahu dari dulu dan mereka tahu saya. Menjadi orang Indonesia tinggal menunggu waktu saja, mereka semua mendukung.
Proses menjadi orang Indonesia apa tidak sulit. Banyak pemain asing lain yang ingin naturalisasi tapi banyak kendala?
Saya tidak tahu yang lain. Pastinya dua tahun prosesnya. Waktu itu semua dokumen sudah saya siapkan menjelang saya menikah dan cari-cari informasi mengurusnya. Ketika PSSI datang menawarkan, saya sudah siap dokumen tinggal saya serahkan.
Bagaimana keluarga di Indonesia sekarang?
Tentu istri saya sekarang lebih tenang. Istri saya orang Makassar, dua anak yang satu pria umur tiga tahun namanya Dragan saya ambil dari nama ayah saya. Yang kedua baru tujuh bulan, namanya Irena. Kalau ini istri saya yang pilih nama.
Nanti, anak apa akan mengikuti jejak sebagai pemain sepakbola?
Harus, sekarang sudah saya ikut kan sekolah sepakbola dan sudah terlihat bakat. Maaf, saya tidak seperti orang tua yang lain, pokoknya harus jadi pemain sepakbola. Kalau bisa striker dan harus bisa membela Timnas Indonesia. Hitung-hitung bayar hutang ke negara saya, karena waktu muda saya tidak bisa bela Timnas Indonesia, jadi anak saya harus bisa.
Ada kenangan buruk tentang Indonesia?
Apa ya...satu saja ketika PSSI dibench oleh FIFA itu menjadi pengalaman buruk. Mudah-mudahan tidak pernah terjadi lagi.
Soal tim Bhayangkara FC, bisa cerita sedikit?
Waktu itu ada beberapa tim Indonesia yang menawari saya. Tentu saya memilih tim yang baik dan punya potensi juara. Saya memutuskan Bhayangkara dan ini tim baik, banyak pemain bagus dan manajemen juga baik.
Pernah bermain di Malaysia juga, jika di bandingkan dengan Liga Malaysia, kompetisi di Indonesia seperti apa?
Saya tidak suka membandingkan. Yang pasti kompetisi di Indonesia tidak kalah. Justru yang berbeda adalah atmosfirnya di setiap pertandingan di Indonesia, atmosfirnya berbeda, penonton selalu banyak. Di Malaysia juga banyak, tapi tidak semua hanya beberapa. Sebenarnya saya tak pernah berfikir main di Malaysia, kerena dua tahun tidak ada kejelasan kompetisi di Indonesia saya akhirnya bermain di sana.
Kalau dipanggil Timnas Indonesia, ingin berduet dengan siapa di line depan?
Tidak bagus saya pilih pemain, itu pelatih. Yang pasti saya siap dipanggil, mau dipasang sebagai striker, pemain tengah, pemain bertahan, asal jangan kiper saja....saya siap memberikan tenaga ini untuk Indonesia.
Sudah hafal lagu Indonesia Raya? Nyanyikan sebait saja?
Tidak...tidak....Saya sudah hafal, banyak yang minta, tapi tidak akan saya nyanyikan di sini. Nanti akan saya nyanyikan pertama kali di lapangan saat membela Timnas Indonesia.
Apa sudah keliling semua daerah di Indonesia?
Hampir semua sudah, Kediri dan Lombok mungkin yang belum sempat. Mungkin saya ini lebih Indonesia daripada istri saya, saya sudah datangi semua wilayah Indonesia, istri saya iri karena dia bolak-balik cuma Makassar dan Jakarta...(tertawa lepas)
Siapa penyerang terbaik di Indonesia, menurutmu?
Dulu saya berfikir kenapa Boas Salossa tidak bermain di luar negeri. Dia pemain punya skill bagus, hebat. Sampai sekarang saya masih ingin kalau ada kesempatan main bareng sama dia.
Kalau pemain belakang atau kiper?
Pemain belakang.....banyak yang bagus..tapi kalau sulit dilewati salah satunya Hamka (PSM Makassar). Kalau kiper, sampai sekarang yang belum bisa saja bobol gawangnya almarhum Choirul Huda (Persela)..dia kiper bagus.
Hobi di luar sepakbola?
Baca buku..khususnya buku psikologi, banyak dirumah
Suka ngopi?
Suka, tapi tidak terlalu sering. Saya suka nasi goreng, tapi jangan pedas-pedas. (tom)
Biodata
Nama Lengkap : Ilija Spasojević
Tanggal lahir : 11 September 1987 (umur 30)
Tempat lahir : Bar, SFR Yugoslavia
Tinggi : 186 m (610 ft 3 in)
Posisi : Striker
Karier Klub
Tahun Tim
2004-2005Vojvodina1
2005-2006FK Sutjeska Nikšić
2006-2007FK ČSK Pivara
2007-2009Dinamo Tbilisi
2009 FK Borac Čačak
2010 FK Liepājas Metalurgs
2010 Trikala F.C.
2012 Bali FC
2013 Persib Bandung
2015 Melaka United
2017 Bhayangkara FC
Karier Timnas
2002-2004FR Yugoslavia U17
2004-2006FR Yugoslavia U19
2006-2007 Serbia-Montenegro
2017- Timnas Indonesia